Warisan Dua Dunia, Novel Fantasi Budaya Tionghoa – Indonesia Lewat Lontong Cap Go Meh

oleh -154 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA – Pada sepiring Lontong Cap Go Meh, biasanya berisi irisan Lontong, kuah santan, sayur Opor Ayam, menjadi menu wajib pada 15 hari setelah perayaan Imlek yang secara turun temurun dilaksanakan oleh masyatakat Tionghoa. Lewat Lontong Cap Go Meh itulah Dr. Shienny Megawati Sutanto, S.Sn., M.M., M.Ds., dosen Visual Communication Design di Universitas Ciputra (UC), merilis novel fantasi dengan judul: Warisan Dua Dunia. Novel yang berkisah tentang keindahan budaya Tionghoa-Indonesia.

“Saya ingin menyampaikan kepada keponakan, kerabat tentang dua budaya, yaitu budaya Tionghoa dan budaya Indonesia yang kemudian melebur menjadi satu, dan itulah memang yang ada secara filosofis dalam Lontong Cap Go Meh. Awalnya itu. Karena tidak mudah menyampaikan itu, maka jalan keluar yang saya pilih adalah menuliskannya menjadi novel. Dan judulnya: Warisan Dua Dunia,” terang Shienny, Selasa (15/4/2025).

Novel Warisan Dua Dunia karya Shienny ini ternyata menjadi bagian dari disertasinya di program doktoral, sejak tahun 2022 saat ia memasuki semester tiga. Penelitian dan penulisan novel ini rampung pada Juni 2024, dan secara khusus dirilis bertepatan dengan perayaan Cap Go Meh.

Shienny dalam Warisan Dua Dunia, sengaja  menggali kekayaan budaya peranakan yang ia alami sendiri sejak kecil, sebagai bagian dari keluarga Tionghoa yang tinggal dan menetap tidak jauh dari Klenteng Hok An Kiong di kawasan Jl. Coklat, Surabaya. “Klenteng Hok An Kiong memang menjadi inspirasi juga atas hadirnya novel Warisan Dua Dunia. Butuh riset untuk menulis novel dengan latar belakang budaya, dan tidak mudah. Karena itu juga, meskipun riset sudah selesai tahun 2022, penulisan Warisan Dua Dunia rampung tahun 2024. Tidak mudah memang. Budaya Tionghoa dan Indonesia itu harus benar-benar terasa saat dibaca,” ujar Shienny.

Baca Juga :  Program Literasi Digital Telkom University Surabaya Wujudkan UMKM Naik Kelas

Shienny yang juga dikenal sebagai novelis dan ilustrator produktif menyebut pada novel Warisan Dua Dunia terdapat sekurangnya 18 ilustrasi karyanya, termasuk penggambaran 12 shio yang menurutnya adalah bagian menantang. Shienny menambahksn Warisan Dua Dunia hadir dalam kemasan E-book novel dengan full colour. Sedangkan dalam versi cetak, Warisan Dua Dunia dikemas hitam putih.

Pada karya novelnya kali ini, Shienny berharap, Warisan Dua Dunia bisa digunakan anak muda untuk lebih mengenal budaya Tionghoa dam budaya Indonesia. “Semoga Warisan Dua Dunia yang dikemas sebagai novel fantasi lewat tradisi dan makanan Lontong Cap Go Meh ini, bisa membuat anak-anak muda tergerak lebih memahami tentang budaya, khususnya tentang budaya Tionghoa dan budaya Indonesia,” tutup Shienny.(tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News