KILASJATIM.COM, SURABAYA – Melalui program pengabdian kepada masyarakat, Universitas Surabaya (Ubaya) gelar pelatihan untuk peningkatan para pemandu wisata gunung dengan menggunakan Virtual Reality. Diharapkan dari pelatihan tersebut peserta dapat membantu mengurangi resiko fatal jika terjadi kecelakaan saat beraktivitas di gunung.
Gunung Penanggungan, adalah salah satu gunung yang saat ini ramai didatangi pendaki atau wisatawan. Menurut data yang ada di Koperasi Masyarakat Desa Hutan (KMDH) Watu Kelir dari desa Tamiajeng, Trawas, Mojokerto, jumlah pendaki gunung Penanggungan dalam satu tahun terakhir mencapai 5000 orang/bulan. Berdasarkan data diketahui kecelakaan yang sering terjadi saat mendaki gunung adalah hipotermia, terkilir, patah, kedinginan, kekurangan oksigen, bahkan keracunan.
Memerhatikan informasi dan data kecelakaan, maka penanganan segera kepada para korban menjadi prioritas yang harus dilakukan oleh orang terdekat yang ada di sekitar korban. Permasalahannya adalah orang terdekat korban kecelakaan gunung belum tentu memiliki keterampilan untuk menangani kecelakaan. Para pemandu gunung seringkali menjadi orang terdekat korban. Pada umumnya pemandu wisata gunung adalah masyarakat yang terbiasa naik gunung tetapi belum dibekali dengan keterampilan melakukan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan tepat.
Para pemandu wisata gunung di gunung Penanggungan sebagian bergabung di dalam wadah KMDH Watu Kelir yang menjadi mitra Ubaya dalam PKM ini. Jumlah pemandu gunung selalu berubah sesuai jumlah pendaki dan orang yang menjadi pemandu selalu berubah sesuai ketersediaan waktu mereka. Untuk mengurangi risiko fatal apabila terjadi kecelakaan di atas gunung, maka para pemandu perlu dibekali dengan keterampilan penanganan P3K mengingat gunung jauh dari pusat kesehatan dan jauh dari jalan raya.
PKM yang dibaiayai Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbud ini fokus untuk meningkatkan skill para pemandu gunung untuk menangani kecelakaan di gunung. PKM bertujuan untuk membekali para pemandu gunung dengan keterampilan P3K dan memberi kesempatan kepada dosen dan mahasiswa untuk memperoleh pengalaman beraktivitas di luar kampus.
Pelatihan dengan VR dipilih karena lebih efisien, memungkinkan simulasi kondisi berbahaya di atas gunung tanpa risiko bagi peserta pelatihan dan dapat diakses kapan saja. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan prosedur yang diawali dengan identifikasi kebutuhan keterampilan P3K yang dibutuhkan, Video simulasi kecelakaan di atas gunung, pembuatan VR berdasarkan manipulasi video. Aplikasi VR ini dimasukkan ke dalam Oculus sebagai materi pelatihan.
Luaran dari PKM ini adalah peningkatan keterampilan pemandu wisata gunung dalam P3K yang diharapkan mampu memitigasi risiko fatal bagi pendaki yang mengalami kecelakaan. Pelatihan dan evaluasi membuktikan pelatihan dengan VR efektif untuk meningkatkan kompetensi penanganan kecelakaan, memberi solusi berkelanjutan untuk pelatihan yang berulang bagi pemandu yang dengan keterbatasan waktu.
Ketua tim PKM ini adalah Prof. Ir. Joniarto parung, Ph.D dengan anggota dr. Risma Ikawaty, Ph.D, Dr. Jimmy Untung, beserta mahasiswa Kedokteran dan Magister Teknik Industri yaitu Muhamad Refi Fahreza, P. Egidius Mario Sinabariba, Jessica Aprilia Antolis, Moh. Sultan Takdir dan Tiffany Emmanuela Hermawan.(tok)