KILASJATIM.COM, Jakarta: Pupuk Indonesia (Persero) memastikan stok pupuk bersubsidi di Madura cukup dan tersedia sesuai aturan. Hingga 28 Februari 2025, stok yang disiapkan mencapai 4.503,73 ton.
Senior Manager Pupuk Indonesia Jawa Timur dan Bali, Taufiek, menyatakan pupuk sudah tersedia di gudang dan kios, siap ditebus oleh petani. Saat ini, penebusan masih rendah karena banyak petani sedang memasuki musim panen dan belum membutuhkan pupuk.
“Ketersediaan pupuk bersubsidi di Madura lebih dari cukup. Hanya saja petani di Madura belum melakukan penebusan kembali karena tanaman padinya rata-rata memasuki musim panen, sehingga sebagian besar dari mereka belum melakukan penebusan. Belum menebus bukan karena pupuknya tidak ada, tapi masih musim panen, mereka belum membutuhkan pupuk,” kata Taufiek, Jumat, 28/2/2025
Stok pupuk bersubsidi terdiri dari 3.447,67 ton Urea dan 1.056,06 ton NPK Phonska. Distribusi di Madura mencakup Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Petani hanya bisa menebus pupuk jika terdaftar dan cukup membawa KTP. Ketua Kelompok Tani Sekartanjung, Rofii, serta Ketua Kelompok Tani Jaya, Muhammad Ibrahim, memastikan tidak ada kelangkaan pupuk di daerah mereka.
Pemerintah telah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi untuk Madura tahun 2025 sebesar 218.563 ton, termasuk Urea, NPK Phonska, dan pupuk organik.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Rofii, Ketua Kelompok Tani Sekartanjung di Kelurahan Tunjung, Kec. Burneh, Kab. Bangkalan mengaku petani yang menjadi anggota Poktan Sekartanjung saat ini tidak kekurangan pupuk. Tanaman padi milik dia dan anggota kelompok tani yang kain tengah mendekati panen, sehingga belum melakukan penebusan.
“Penebusan pupuk bersubsidi di kios saat ini semakin mudah, cukup dengan membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk). Pupuknya ada,” pungkasnya.(den)
