SKK Migas Sumbang Penerimaan Kas Negara di Tahun 2022 Sebesar Rp 269 Triliun

oleh -526 Dilihat

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto (Ist/dok)

KILASJATIM.COM, Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sepanjang tahun 2022 mampu menyumbang penerimaan ke kas negara sebesar US dolar 18,19 miliar atau sekitar Rp 269 triliun atau 183% dari target APBN atau 109% dari target APBNP 2022 sebesar US$9,95 miliar atau setara dengan Rp149,94 triliun. Pendapatan ini setara dengan Rp270 Triliun.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan penerimaan itu, selain dari kenaikan harga, juga tambahan penerimaan negara di antaranya dari Spot LNG, FTG dan lain-lain sebesar US$2,07 Miliar atau setar Rp30,6 Triliun.

“Capaian itu di antaranya diperoleh dari usaha keras yang dilakukan. Di antaranya dengan pengeboran sumur eksplorasi tajak atau pengeboran sumur untuk kali pertama tahun 2022 sebanyak 30 sumur. Jumlah ini meningkat 7% dibandingkan tahun 2021. Sedangkan rencana tajak 2023 sebanyak 57 sumur atau meningkat 90% dari tahun sebelumnya,” ujar Dwi Soetjipto
jumpa pers secara daring di Jakarta, Rabu (18/1/2023).

Berdasarkan catatan SKK Migas, usaha hulu migas sudah menyumbang penerimaan negara sekitar US$72,6 miliar dari 2018 hingga 2022. Lewat torehan yang positif berhasil s mengerek target investasi 2023 di posisi US$15,88 miliar atau meningkat 159 persen dari target sepanjang 2022 lalu.

Di sisi lain, SKK Migas juga berhasil menekan pengeluaran dari sisi pengembalian biaya operasi atau cost recovery dari KKKS menjadi di angka US$7,9 miliar pada 2022. Penghematan itu cukup signifikan menyusul catatan pengembalian biaya operasi pada 2019 lalu sampai di level US$10,9 miliar.

Baca Juga :  Optimalisasi Pasokan JTB dan Pipa Gresem, PGN Subholding Gas Pertamina Penuhi Kebutuhan Gas Bumi di PT Petrokimia Gresik

“Di tengah tingginya harga energi dunia serta kemampuan menjaga biaya-biaya di industri hulu migas tetap efisien, menunjukkan bahwa daya saing industri ini terus mengalami peningkatan,” jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi mengatakan, penerimaan negara dari sektor ini di tahun 2022 adalah yang paling besar.

“Penerimaan bagian negara yang besar itu dipengaruhi oleh reli harga migas di pasar dunia yang masih menguat hingga awal tahun ini. Di sisi lain, tambahan penerimaan juga diperoleh dari meningkatnya penjualan dari spot LNG, FTG, dan perdagangan lainnya di kisaran US$2,07 miliar atau sekitar Rp30,6 triliun,” ujar Kurnia Chairi .

Sebelumnya, SKK Migas melaporkan realisasi lifting minyak dan salur gas sepanjang 2022 masih berada di bawah target yang ditetapkan dalam APBN. Berdasarkan catatan SKK Migas, realisasi lifting minyak pada tahun lalu mencapai 612,3 ribu barel minyak per hari (Mbopd) atau hanya mencapai 87,1 persen dari target yang dipatok dalam APBN di level 703 Mbopd. Sementara realisasi salur gas sepanjang 2022 tertahan di angka 5.347 juta standar kaki kubik per hari MMscfd atau hanya mencapai 92,2 persen dari target yang dipatok sebesar 5.800 MMscfd.

Ditambahkan Dwi Soetjipto, pengeboran dan kegiatan produksi membutuhkan investasi. Selama 2022 investasi untuk eksplorasi sebesar US$ 0,8 Miliar, atau meningkat 33% dibandingkan tahun sebelumnya. Investasi eksplorasi 2022, sudah recover akibat pandemic bahkan tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

‘’Sementara target investasi pada 2023 sebesar US$ 1,7 Miliar, atau meningkat 112%. Sedang keseluruhan investasi selama tahun 2022, jelas Dwi, sebesar US$ 12.3 Milyar atau naik 13% dari tahun 2021. Jumlah ini lebih tinggi dari rata-rata kenaikan investasi global yang hanya 5%. Sementara target 2023 sebesar US$ 15.5 Milyar atau meningkat 26% dari tahun 2022 lebih tinggi dari global sekitar 6.5%.,” paparnya..

Baca Juga :  PGN Umumkan Pemenang Program Bedah Dapur Jargas Gaskita Periode I 2022

Untuk menjaga produksi minyak dan mencapai target penerima negara, SKK Migas di antaranta terus menjaga proyek strategis nasional. Di antaranya adalah Jambaran Tiung Biru yang onstream 20 September 2022, kemudian Tangguh Train 3 yang penyelesaian proyek di 2020-2021 terhambat akibat outbreak covid-19 di camp. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.