KILASJATIM.COM, Malang – PT PGN Tbk. Sales Operation Region (SOR) III yang wilayahnya meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali dan Nusatenggara secara kontinyu menggenjot penambahan jumlah pelanggan . Hal ini dilakukan untuk memenuhi target yang ditetapkan pemerintah melalui program penggunaan gas bumi sebagai pengganti gas elpiji.
sebesar 400 ribu pelanggan Jargas dari target sekitar 4 juta pelanggan.
General Manager PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Sales Operation Region (SOR) III Edi Armawiria mengatakan, program yang ditetapkan pemerintah untuk
penggunaan gas bumi merupakan salah satu program strategis nasional yang ditugaskan pemerintah kepada Holding Pertamina dan holding menugaskan kepada PGN yang menjadi Sub Holding Gas.
” Target kami secara bertahap akan melakukan pembangunan di tahun 2022, 2023 dan 2024. Program ini sudah masuk di RJPP (Rencana Jangka Panjang Perusahaan red.) Subhoding Gas, diperkirakan 4 juta sambungan itu tercapai di 2025-2026,” kata Edi Armawiria saat acara Media Gathering di Malang, Rabu (2/11/2022).
Menurut Edi, secara nasional PGN ditargetkan bisa merealisasikan 4 juta satuan sambungan jargas pada tahun 2025-2026. Dari angka tersebut, maka per tahun diharapkan bisa mencapai 100.000 satuan sambungan di wilayah PGN SOR III.
“Pada tahun 2022 ini, di seluruh wilayah SOR I, II, III, memiliki rencana pembangunan infrastruktur sekitar 200.000 yang konstruksinya sudah berjalan. Khusus di area SOR III pembangunan PGN sudah memulai pembangunan di pertengahan Triwulan 4, tepatnya di bulan November hingga Desember 2022. Harapan kami di 2023 nanti kami sudah bisa menyalurkan ke masing-masing pelanggan,” terang Edi.
Edi menegaskan, pelanggan gas bumi di wilayah SOR III saat ini mencapai sekitar 150 pelanggan yang terbagi dari industri dan power sebanyak 722 pelanggan, rumah tangga non jargas dan pelangan kecil sekitar 30.000 pelanggan dan rumah tangga jargas mencapai 114.000 pelanggan dengan total konsumsi gas mencapai 135 MMCSFD.
“Untuk pengembangan kedepan, potensi masih tetap di Jatim karena infrastruktur di Jatim lebih masaif. Ada tiga daerah di Jatim yang pada tahun ini mendapatkan alokasi anggaran pembangunan jargas, yaitu Probolinggo sebanyak 4.000 sambungan, Gresik sebanyak 4.000 sambungan, dan Lumajang juga sebanyak 4.000 sambungan,” katanya.
Untuk pembangunan jargas di Lumajang, akan ditarik dari backbond transmisi PGN yang ada di Leces hingga 10 km ke Lumajang. Target pemerintah di akhri tahun ini pelanggan di Lumajang sudah “gas in”.
Terkait pasokan gas yang ada di PGN, saat ini mencapai sekitar 157,14 MMSCFD yang datang dari 9 pemasok, diantaranya KEI, Medco, HCML, PHE WMO, CPP Gundih, MBGI dan di tahun ini ada HCML baru yang masuk sebesar 20 MMSCFD.
“Jambaran Tiung Biru yang mencapai 192 MMSCFD hingga 2046. Dari alokasi tersebut, 130 MMSCFD untuk kebutuhan PLN dan pupuk. Tetapi dimulai September kemarin masuk sekitar 30 MMSCFD itu kita prioritaskan untuk industri karena saat itu Jatim sedang sortage,” pungkas Edi. (kj2)