KILASJATIM.COM, SEMARANG – Kabar duka kembali menghampiri dunia pendidikan Indonesia. Sabtu (13/7) dini hari, sekitar pukul 03.15 WIB, kecelakaan tragis terjadi di Tol Solo-Semarang, tepatnya di KM 498+800. Kecelakaan ini melibatkan sebuah mobil Isuzu Elf dan sebuah truk, yang mengakibatkan enam orang tewas di tempat.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa terdapat sekitar 22 penumpang di dalam mobil Isuzu Elf tersebut. Mereka adalah rombongan guru SD Darul Falah dari Jalan Kalilom Lor, Kota Surabaya, yang hendak berwisata ke Yogyakarta. Dari enam korban yang meninggal dunia, empat di antaranya telah teridentifikasi, yakni Adiba Mulazima Fuadah Falah (4 tahun), Abdul Rohim (9 bulan), Abdul Manan (69 tahun), dan Achmad Rofiuzein (26 tahun).
Selain korban meninggal, kecelakaan ini juga menyebabkan 14 penumpang mengalami luka ringan dan dua penumpang lainnya selamat. Kecelakaan ini terjadi di wilayah Desa Sindon, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Diduga penyebab utama kecelakaan adalah sopir Elf yang mengantuk.
Kronologi kecelakaan dimulai saat Isuzu Elf bernomor polisi AG 7710 V melaju di ruas tol Solo. Menjelang waktu Subuh, sopir minibus tersebut diduga mengantuk. Di depan Elf, terdapat truk tronton bernomor polisi H 8593 NG. Hanya dalam hitungan detik, Elf menabrak bagian belakang truk tersebut dengan keras. Benturan yang kuat mengakibatkan kendaraan terpental dan terguling, membuat bodi depan Elf hancur tidak berbentuk.
Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, membenarkan kejadian ini saat berbicara dengan media. “Kecelakaan mobil Isuzu Elf dan truk di Jalan Tol Solo-Semarang terjadi pukul 03.15 WIB,” ujarnya dilansir dari laman RRI, Sabtu (13/7).
Hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa kecelakaan ini bermula ketika Isuzu Elf melaju dari arah timur (Surabaya). Sesampainya di lokasi kejadian, Elf yang membawa 22 penumpang menabrak truk tronton yang sedang melaju di depannya. Akibat kecelakaan ini, 14 penumpang mengalami luka ringan, enam orang meninggal dunia, dan dua penumpang lainnya selamat.
Lebih lanjut, AKBP Petrus Parningotan Silalahi menambahkan bahwa Satlantas Polres Boyolali dan Ditlantas Polda Jateng masih terus melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. “Dugaan sementara, sopir mengantuk. Namun, bisa juga rem kendaraan tersebut blong. Kami masih mendalami dugaan tersebut,” jelasnya.
Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya keselamatan di jalan raya, terutama bagi para pengendara yang membawa banyak penumpang. Semoga para korban yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. (tan)