KILASJATIM.COM, Surabaya – Provinsi Jawa Timur berhasil menorehkan prestasi sebagai provinsi dengan jumlah inovasi terbanyak se-Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, Jawa Timur berhasil menempatkan 72 inovasi dalam Top 99 dan 35 inovasi dalam Top 45 di Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Pencapaian tersebut tak lepas dari implementasi tata kelola pemerintahan berbasis CETTAR (Cepat, Efektif, Efisien, Tanggap, Transparan, Akuntabel, dan Responsif) yang diusung Pemprov Jatim. Komitmen ini membawa Jawa Timur meraih sejumlah penghargaan bergengsi, termasuk penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Keberlanjutan dan Penyelenggara Inovasi Pelayanan Publik Terbaik 2024 dari Kemenpan RB. Selain itu, pada tahun 2023, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga menobatkan Jawa Timur sebagai Provinsi Terinovatif melalui Innovative Government Award (IGA).
Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengungkapkan bahwa apresiasi dari pemerintah pusat ini sejalan dengan tingkat kepuasan masyarakat Jawa Timur terhadap pelayanan publik. Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Jatim, tingkat kepuasan masyarakat tercatat pada angka 87,81.
“Kami bersyukur bahwa inovasi-inovasi ini mendapat pengakuan nasional dan sejalan dengan harapan masyarakat. Ini menunjukkan Jawa Timur adalah provinsi dengan tingkat inovasi yang tinggi di Indonesia,” ujar Adhy.
Pemprov Jatim, lanjut Adhy, selama lima tahun terakhir aktif mendorong setiap instansi untuk melakukan inovasi pelayanan publik. Melalui gerakan One Agency One Innovation, serta didukung Rumah Inovasi dan kompetisi inovasi tahunan, Jawa Timur terus berupaya menghadirkan layanan terbaik bagi masyarakat.
Salah satu inovasi unggulan yang mendapatkan apresiasi tinggi adalah Trans Jatim-Ajaib, aplikasi yang memudahkan akses masyarakat terhadap layanan bus Trans Jatim. Inovasi ini tak hanya mendukung kemudahan mobilitas, tetapi juga mendorong peningkatan indeks digitalisasi di Jatim.
Selain itu, kemudahan pembayaran pajak kendaraan bermotor secara daring melalui berbagai platform, termasuk QRIS, menjadi contoh lain dari inovasi yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Kami juga melakukan pemantauan ketat terhadap implementasi inovasi, memastikan setiap program berorientasi pada kualitas pelayanan dan manfaat nyata bagi masyarakat,” kata Adhy.
Lebih lanjut, Indeks Inovasi Daerah Jatim pada tahun 2023 mencapai angka 71,38, menunjukkan perkembangan inovasi yang signifikan. Meskipun telah meraih status sebagai provinsi terinovatif, Adhy menegaskan komitmen Jawa Timur untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Penghargaan ini adalah motivasi bagi kami untuk semakin bersemangat dalam mewujudkan pelayanan publik terbaik,” tutup Adhy. (FRI)