KILASJATIM.COM, Trenggalek – Warga binaan Rutan Kelas IIB Trenggalek menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti Pilkada serentak yang digelar pada Rabu (27/11). Meski berada di balik jeruji besi, ratusan pemilih menjalankan hak suara mereka dengan tertib dan lancar.
Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Trenggalek, Zainal Fanani, mengungkapkan bahwa dari total 396 Daftar Pemilih Tetap (DPT), jumlah pemilih mengalami pengurangan. “Sebanyak 66 warga binaan telah bebas sebelum hari pencoblosan. Namun, dengan tambahan 46 pemilih dari Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), total pemilih sah menjadi 376 orang,” jelasnya.
Zainal menjelaskan bahwa seluruh pemilih di Rutan berhak memberikan suara untuk pemilihan Gubernur. Namun, hanya 139 orang yang memenuhi syarat administratif untuk memilih Bupati. “Sebanyak 44 penghuni tidak dapat menggunakan hak pilihnya karena alasan administratif, seperti baru masuk setelah penetapan DPT atau berasal dari luar Jawa Timur,” tambahnya.
Proses pencoblosan di Rutan Trenggalek dilakukan secara bergilir untuk menjaga ketertiban dan kelancaran. “Pengaturan ini dilakukan agar pemilu berjalan dengan lancar tanpa mengganggu situasi di dalam Rutan,” ujar Zainal.
Zainal juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama berbagai pihak yang turut mendukung pelaksanaan Pilkada di Rutan Trenggalek. “Semua prosedur pelaksanaan telah sesuai dengan aturan yang berlaku,” pungkasnya.
Pilkada serentak ini menjadi bukti bahwa warga binaan tetap memiliki hak politik yang dihormati, meski dalam keterbatasan lingkungan tahanan. (sur)