Wamen Giring Ganesha dan Khofifah Bahas Pengembangan Kawasan Majapahit di Trowulan

oleh -798 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menerima kunjungan Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha, di kediamannya yang berlokasi di kawasan Jemursari, Surabaya, pada Sabtu (11/1). Dalam pertemuan ini, Khofifah menyambut hangat kedatangan Wamen Giring dengan menyuguhkan durian Black Thorn yang berasal dari Srengat, Blitar.

Selain itu, diskusi hangat juga berlangsung antara Khofifah dan Giring terkait potensi kekuatan kebudayaan di Jawa Timur, khususnya yang berhubungan dengan peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit. Dalam diskusi tersebut, Khofifah mengusulkan kepada Kementerian Kebudayaan untuk memberikan penguatan dalam pelestarian dan pengembangan kawasan Majapahit di Trowulan.

“Majapahit bukan hanya bagian dari sejarah Jawa Timur, tetapi juga memiliki peran penting dalam membangun wawasan nusantara dan kebersatuan Indonesia,” ujar Khofifah. Ia juga menambahkan bahwa nilai-nilai yang diwariskan oleh Majapahit, seperti konsep Bhinneka Tunggal Ika, merupakan warisan budaya yang sangat relevan untuk memperkuat persatuan Indonesia.

Khofifah menegaskan pentingnya kebijakan yang seimbang antara perlindungan situs purbakala dan pengembangan kawasan tersebut sebagai pusat pembelajaran budaya nasional. “Menurut saya, ini akan menjadi rekomendasi kita kepada Pak Wamen untuk diteruskan ke Bapak Menteri, bahkan mungkin sampai ke Menko dan Bapak Presiden, agar pengembangan area Majapahit di Trowulan mendapatkan penguatan,” katanya.

Selain Trowulan, Khofifah juga menyoroti pentingnya pengembangan kawasan Gunung Penanggungan, yang kaya akan peninggalan sejarah budaya. Menurutnya, perlu ada sinkronisasi dalam pelestarian situs-situs sejarah untuk memastikan warisan budaya tersebut terlindungi dan dapat dijadikan referensi pembelajaran nasional. “Kita kesulitan untuk mendapatkan izin dimulai dari titik mana situs yang harus tetap kita proteksi. Warisan kepurbakalaan kita juga harus terproteksi, ini akan menjadi referensi pembelajaran nasional,” jelas Khofifah.

Baca Juga :  Sambut Tahun Baru Islam, Pemkot Mojokerto Ajak Warga Ngaji Bareng Gus Mus

Di sisi lain, Wamen Kebudayaan Giring Ganesha menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari Khofifah. Ia mengungkapkan bahwa diskusi ini sangat produktif, khususnya terkait kekayaan budaya dan sejarah Majapahit. “Kami juga membahas rencana untuk mengundang diskusi dengan Syaikh Assayyid Prof. Dr. Muhammad Fadhil Al Jailani terkait manuskrip dan teori tentang masuknya Islam ke Indonesia,” ungkap Giring.

Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mengintegrasikan kekayaan budaya Jawa Timur, terutama peninggalan Majapahit, ke dalam program nasional yang mendukung pelestarian dan pengembangan warisan budaya Indonesia. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.