KILASJATIM.COM, Surabaya – Setelah selesai menjalani masa cuti kampanye selama dua bulan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali aktif memimpin penanganan permasalahan banjir dan genangan di Kota Pahlawan. Ia secara rutin turun ke lapangan, khususnya saat musim hujan, untuk memantau kondisi rumah pompa dan saluran air di berbagai wilayah kota. Wali Kota Eri juga terus berkoordinasi dengan muspika se-Surabaya untuk memastikan langkah penanganan berjalan efektif.
Hingga saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memprioritaskan penanganan pada 200 titik banjir dan genangan yang tersebar di berbagai wilayah. Salah satu aksi nyata dilakukan kemarin sore, ketika hujan deras disertai angin puting beliung melanda kawasan Dharmawangsa, Manyar Tegal, dan Surabaya Barat. Wali Kota Eri langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan kondisi saluran air, rumah pompa, hingga meninjau rumah warga yang terdampak.
Saat memantau wilayah Surabaya Selatan dan Barat, seperti di Dukuh Kupang, Tengger Raya, dan Kupang Baru, Wali Kota Eri menemukan genangan yang cepat surut. Namun, di kawasan Kupang Baru, air meluber akibat jembatan yang terlalu rendah. Ia mengusulkan agar jembatan tersebut ditinggikan untuk mengatasi masalah tersebut secara permanen.
Namun, rencana ini mendapat penolakan dari pihak RT dan RW setempat. Wali Kota Eri menyayangkan penolakan tersebut karena tujuan utamanya adalah memberikan kenyamanan bagi warga setempat saat musim hujan. Ia menegaskan bahwa jika warga tetap menolak, pihaknya akan fokus pada wilayah lain yang lebih membutuhkan dan mendukung perbaikan.
“Saya sudah memberikan contoh di Wisma Tengger. Sebelum jembatan ditinggikan, kawasan itu selalu tergenang. Setelah dinaikkan, genangan tidak terjadi lagi. Kalau memang ada warga yang menolak, saya tidak akan memaksa, tetapi kita akan fokus ke wilayah lain,” ujar Eri.
Wali Kota Eri menjelaskan, dari total 300 titik banjir yang awalnya menjadi prioritas, kini tersisa 200 titik yang masih dalam proses penanganan. Ia memastikan perbaikan akan terus dilakukan secara bertahap.
“Insyaallah hari ini tinggal 200 titik. Dari total 800 wilayah di Surabaya, proses pembenahan ini terus berjalan. Namun, jika ada yang tidak mendukung, kami akan fokus pada titik lain,” tegasnya.
Pemkot Surabaya berkomitmen menuntaskan masalah banjir secara bertahap dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan koordinasi yang baik di semua tingkatan. (zal)