KILASJATIM.COM, Surabaya – Wali Kota Eri Cahyadi menyebut ada dua perusahaan lain yang melakukan penahanan ijazah karyawannya. Hal ini diketahui dari posko pengaduan yang dibuka Pemkot Surabaya.
“Ada dua perusahaan lain yang melakukan hal sama (menahan ijazah),” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (22/4/2025).
Menurutnya, dua perusahaan itu dilaporkan ooleh eks karyawannya ke posko pengaduan. Namun, Eri memastikan pihaknya akan fokus menyelesaikan persoalan yang ada di perusahaan CV Sentosa Seal milik Jan Hwa Diana yang akhir akhir ini tidak mempunyai Tanda Daftar Gudang (TDG) dan terancam ditutup.
“Kami akan fokus yang pertama dulu, kalau yang satu sudah selesai tuntas baru kita lanjutkan ke yang lain dengan skema penyelesaian sama,” ungkapnya.
Sementara jumlah laporan atau aduan yang diterima posko pengaduan yang dibuka Pemkot dan tersebar di tiga lokasi itu menjadi 34 orang.
Perlu diketahui, nama Jan Hwa Diana pertama muncul dan ramai dibicarakan di media sosial maupun media pemberitaan karena menganggap Wakil Wali Kota Armuji sebagai penipu saat berusaha melakukan komunikasi dengan dirinya saat berusaha memediasi kasus penyanderaan ijazah mantan karyawannya.
Justru Jan Hwa Diana melaporkan Armuji ke Polda Jatim karena dianggap mencemarkan nama baik dirinya meski ujungnya meminta maaf atas perbuatannya serta mencabut laporannya atas Wawali.
Tak berhenti disitu, Diana juga dianggap Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Imanuel Ebenezer terlalu berbelit saat memberikan keterangan ketika ditanya soal penahanan ijazah karyawannya. Bahkan membuat Wamenaker dibuat emosi saat melakukan sidak ke gudangnya dan melakukan pembibacaraan dengan Diana.
Satu lagi, Diana juga harus menghadapi laporan kepolisian yang dibuat 31 mantan karyawannya yang meminta supaya pemilik CV Sentosa Seal menyerahkan ijazah yang ditahannya. (cit)
