Wagub Emil Usulkan Empat Strategi Kendalikan Inflasi Di Jatim, Ajak TPID Jaga Lonjakan

oleh -496 Dilihat

Wagub Emil Dardak menyampaikan hasil rapat koordinasi dengan TPID Jatim dalam menjaga ilnjakan inflasi di Jawa Timur, Selasa (19/4/2022)

KILASJATIM.COM, Surabaya – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak segenap Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Timur untuk menjaga lonjakan inflasi di Jatim. Wagub Emil pun mengusulkan empat strategi sebagai upaya pengendalian. Yakni, Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.

Mengingat Jatim kini tengah dalam masa masa tren pemulihan permintaan, kenaikan harga komoditas global, kenaikan harga-harga komoditas yang diatur oleh pemerintah, dan pengaruh cuaca. Terlebih, mendekati Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

“Kita harus mengendalikan laju inflasi di masa tren pemulihan permintaan, kenaikan harga komoditas global, kenaikan harga-harga komoditas yang diatur oleh pemerintah, dan pengaruh cuaca,” ungkap Wagub Emil saat menghadiri High Level Meeting dan Rapat Koordinasi Wilayah TPID Jatim di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, Selasa (19/4).

“Untuk mencapai sasaran inflasi nasional, perlu penguatan dan optimalisasi strategi 4K. Ini melalui stabilisasi harga, penguatan pasokan, kerjasama perdagangan antar daerah, peningkatan infrastruktur perdagangan, perbaikan kualitas data, serta penguatan koordinasi pusat dan daerah,” jelasnya.

Mantan Bupati Trenggalek itu menambahkan, kelancaran produksi akan menciptakan nilai tambah yang tinggi. Ungkapnys, ini dapat tercapai dengan optimalisasi hulu-hilir komoditas potensial.

“Nilai tambah yang tinggi melalui peningkatan produktivitas komoditas potensial, penguatan supply management, serta aktivasi jalur perdagangan.

Emil juga menekankan, tantangan struktural berupa masih tingginya disparitas harga antar Kabupaten/kota dan tingginya harga pangan di beberapa daerah pusat turut menjadi perhatian.

“Disparitas harga antar Kab/Kota di Jawa Timur masih relatif tinggi khususnya untuk komoditas-komoditas penyumbang inflasi utama terutama pada periode mendekati HBKN Ramadhan dan Idul Fitri,” tegas Emil.

Baca Juga :  #BangkitBersama Tangani COVID-19, GoTo Donasikan 95 Unit Bagi Pemkab dan Pemkot di Jatim

Karena itu, sinergi antar daerah dalam mendukung stabilitas harga dan ketersediaan pasikan menjelang hari besar keagamaan nasional menjadi!hal yang perlu disoroti.

“Diperlukan sinergi dan koordinasi intens dari seluruh pihak terkait yang berkontribusi dalam mengoptimalkan peta hulu-hilir komoditas di Jawa Timur,” imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, Budi Hanoto, Kepala BI Jatim sekaligus Wakil Ketua TPID Jatim menyampaikan bahwa kondisi geopolitik global memberikan dampak pada pemulihan ekonomi Jawa Timur. Meski demikian, inflasi Jatim pada triwulan I-2022 masih terpantau stabil dalam kisaran target inflasi sebesar 3,04% (year on year).

” Kedepan, TPID perlu mewaspadai dampak konflik Ukraina Rusia yang diperkirakan akan mulai dirasakan dalam anatomi inflasi Jawa Timur. Kenaikan harga komoditas pangan dan energi global diduga akan menjadi sumber tekanan cost-push inflation Jawa Timur melalui transmisi kenaikan harga BBM, gandum, kedelai, hingga pupuk pertanian. Tekanan tersebut semakin meningkat seiring dengan pola inflasi musiman yang berasal dari peningkatan permintaan menjelang Idul Fitri. Oleh karena itu diperlukan langkah konkrit dalam meredakan tekanan inflasi,” jelas Budi.

Rata-rata harga enam komoditas utama (beras, daging ayam ras, daging sapi, telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit) pada Maret 2022 terpantau meningkat dibandingkan Februari 2022. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.