Upaya Indonesia Tingkatkan Investasi dan Ekspor Dibahas Bersama MENPERIN dan Kepala Staf Kepresidenan

oleh -617 Dilihat

 

Jakarta, kilasjatim.com: Tim Perwakilan dari Oxford Business Group (OBG) baru saja melakukan wawancara bersama dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto dan Kepala Staf Kepresidenan Jendral Moeldoko. Topik utama dalam wawancara tersebut membahas berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dalam rangka mendorong perkembangan infrastruktur dan meningkatkan iklim investasi dalam negeri.

Dalam wawancara tersebut, Menperin Airlangga menyebutkan bahwa peta jalan industri yang diberi nama Making Indonesia 4.0 memiliki peran penting dalam merealisasikan target jangka panjang Indonesia yang memiliki visi untuk masuk ke dalam 10 negara dengan ekonomi terbesar dalam waktu satu dekade ke depan.

Meskipun saat ini Indonesia sedang menghadapi sejumlah tantangan seperti lingkungan perdagangan global yang semakin sulit dan nilai Rupiah yang terus melemah, keduanya tetap optimis terhadap prospek ekonomi jangka pendek dalam negeri.

“Seiring dengan berkembangnya teknologi baru pada lima sektor industri utama dalam negeri, Indonesia akan mampu meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat di tahun-tahun mendatang, ”ujar Menperin Airlangga. “Selain itu, sekitar 2% dari PDB Indonesia akan digunakan untuk melakukan penelitian dan pengembangan, sejalan dengan visi pemerintah pasca 2019 yang akan berfokus pada pengembangan sumber daya manusia.”

Dia menyebutkan bahwa keputusan pemerintah untuk fokus mengembangkan segmen ekonomi yang memiliki potensi nilai tambah dan dapat didukung dengan inovasi teknologi baru akan sangat mendukung Indonesia merealisasikan perekonomian berbasis pengetahuan.

Jendral Moeldoko menambahkan bahwa langkah-langkah yang dilakukan untuk meningkatkan iklim bisnis dalam negeri juga diharapkan akan membantu meningkatkan investasi dan ekspor.

“Pemerintah telah memprioritaskan pembangunan infrastruktur keras dan lunak selama empat tahun terakhir,” ujar Jendral Moeldoko saat diwawancari oleh tim OBG. “Pembangunan infrastruktur transportasi seperti jalan raya baru serta pembangunan logistik merupakan fokus utama dalam rangka menciptakan mobilitas dengan biaya rendah untuk kelancaran berbisnis. Pemerintah juga telah mengimplementasikan sistem online single submission untuk mempercepat proses pengeluaran izin usaha.”

Baca Juga :  BI Jatim - PWNU Jatim Kolaborasi Kembangkan Ekonomi Pesantren Jawa Timur Pada Harlah NU ke-99

Pada saat wawancara, Jendral Moeldoko juga menyebutkan bahwa peran Indonesia dalam dunia bisnis internasional semakin meningkat. Hal ini semakin memungkinkan Indonesia untuk memiliki andil dalam menyelesaikan berbagai permasalahan global serta membuka kesempatan untuk meningkatkan kerjasama dalam hal keamanan dengan negara-negara ASEAN lainnya.

“Pada bulan Juni, Indonesia terpilih sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020. Indonesia juga telah terlibat dalam operasi perdamaian di Lebanon dan Republik Demokratik Kongo, “ujar Jendral Moeldoko.

Opini Jendral Moeldoko dapat dibaca di https://oxfordbusinessgroup.com/views/moeldoko-chief-staff-president. Wawancara lengkap dengan Hartarto juga akan dihadirkan dalam The Report: Indonesia 2019, sebuah laporan komprehensif mengenai peluang investasi negara dan pembangunan ekonomi yang akan dirilis oleh OBG.

The Report: Indonesia 2019 merupakan sebuah panduan penting bagi para investor dalam memahami beragam sektor di Indonesia seperti makroekonomi, infrastruktur, perbankan, dan perkembangan sektor lainnya.

Laporan tersebut juga mencakup paduan per sektor yang rinci untuk para investor dan dilengkapi dengan wawasan yang disampaikan oleh tokoh-tokoh ternama seperti Menteri Perdangan Enggartiasto Lukita, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Otoritas Jasa Keaungan Wimboh Santoso, dan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong. Selain itu, The Report: Indonesia 2019 juga menghadirkan laporan khusus mengenai ekspansi industri Fintech.

The Report: Indonesia 2019 akan dipublikasikan bersama dengan BKPM, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), PwC dan Lubis, Santosa & Maramis. The Report: Indonesia 2019 akan tersedia dalam bentuk cetak dan online. Kj1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.