Ultah Keenam, StatsMe Ingin Gandeng Swasta sebagai Pengolah Data yang Akurat

oleh -649 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Perusahaan konsultan penelitian pasar, PT Cemerlang Statistika Indonesia (StatsMe) merayakan hari jadinya yang keenam, Sabtu (11/3/2023), di Vasa Hotel Surabaya.

Setelah sebelumnya StatsMe merayakan ulang tahunnya yang ke-6 di Mojokerto, Jumat (10/3/2023), dengan mengambil tema ‘6row Together’, kini di Surabaya, perusahaan pengolah data ini merayakannya bersama anak-anak Panti Asuhan Al Mu’min dan dihadiri oleh Ustad Ahmad Muzakky.

Sebagai perusahaan konsultan statistik, tentunya menjalani dan mengembangkan usaha seperti ini di Indonesia tidaklah mudah.

Direktur StatsMe, Lussi Agustin mengatakan bahwa tantangan mengembangkan bisnis pengolah data lebih kepada pengembangan SDM. Sebab, di StatsMe diisi oleh orang-orang muda yang pintar, sehingga ‘menyatukan’ isi kepala yang berbeda menjadi sebuah tantangan tersendiri.

Sementara tantangan secara makro, StatsMe mempunyai keinginan untuk mengembangkan perusahaan pengolah data hingga ke Indonesia Timur. Sejauh ini, perusahaan konsultan statistik ini sudah memiliki dua cabang di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

“Nah, target tahun ini kita ingin mengembangkannya ke Indonesia Timur. Target kita selain ingin kaderisasi, juga mengembangkan brand kami sebagai pengembangan data atau lembaga research,” ungkap Lussi.

Selama ini StatsMe sendiri sudah menyerap banyak tenaga ahli dari kalangan muda mudi di daerah. Targetnya memang ingin merangkul tenaga muda di daerah, di mana banyak muda mudi yang pintar tapi kurang ada tempat pengembangan. Nah, biar sama-sama maju dengan tenaga muda di kota, maka StatsMe menoleh anak-anak muda di daerah untuk digandeng ke dalam perusahaan pengembangan data ini.

“Kita juga ada beasiswa muda. Sejauh ini kita sudah mengembangkannya di Mojokerto, mereka banyak lulusan bagus, tapi kurang dikembangkan,” lanjut Lussi.

Baca Juga :  HIPMI Harus Jadi Pionir Munculnya Entrepreneur Baru

Sementara Komisaris StatsMe, Satria Wicaksono mengatakan bahwa dibangunnya perusahaan konsultan statistik ini bercermin dari pusat pengembangan data di luar negeri seperti Bloomberg.

“Kita ingin fokus ke data yang bisa dan banyak diakses oleh pelaku usaha. Sebab, di Indonesia saya melihat untuk bagian dan perhatian ke pengolahan datanya masih kurang maksimal,” ujar Satria.

Menurut Satria, dalam 10 tahun ke depan, pihaknya harus bisa menguasai dan mengolah data banyak bidang, tak hanya di pemerintahan tapi juga swasta.

“Selama ini kita lebih banyak ke pemerintahan karena anggaran terkuat di pemerintahan. Kami akui, Indonesia masih lemah di data. Di sini, orang mau buka usaha rata-rata tidak berdasarkan data yang akurat. Padahal di luar negeri, sebuah usaha dibangun berdasarkan data, sehingga tidak asal-asalan. Nah, kami berharap pihak swasta paham bahwa data yang baik bisa membangkitkan usaha mereka,” urai Satria.

StatsMe lebih banyak dibutuhkan oleh pemerintahan, karena memang di pemerintahan butuh banyak data dan research untuk menentukan sebuah kebijakan. Lalu, bagaimana dengan potensi pasar dari pihak swasta?

“Swasta di Indonesia itu rata-rata bangun usaha tidak berdasarkan data. Researchnya pun sederhana,” jawab Satria.

Untuk itulah, StatsMe ke depan ingin lebih banyak bekerjasama dengan pihak swasta seperti asosiasi properti, notaris, dan perhotelan.

“Mereka belum mengelola data dengan baik, sehingga banyak usahanya yang akhirnya berjalan tidak sesuai target. BPS juga pengelolaan datanya belum rapi,” lanjut Satria.

Pengolahan data yang sudah ditangani StatsMe sejauh ini spesifik di bidang pertumbuhan ekonomi seperti perkembangan UMKM, inflasi, dan daerah rawan bencana.

“Data UMKM banyak yang tidak sinkron. Dan, itu jadi tantangan bagi kami karena fokus data kami juga untuk membantu memberdayakan UMKM,” sahut Lussi.

Baca Juga :  Masuki Ranah Jualan Daring, Sarung Atlas Buka Official Store di Shopee

Pada tahun 2022 berdasarkan data Kemenkop UKM, total UMKM di Indonesia sendiri mencapai 8,71 juta usaha. StatsMe melalui HUT keenamnya turut mengambil peran dalam membantu memberdayakan UMKM sekitar, khususnya di Kabupaten Mojokerto. (rie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.