Transformasi RPH Menjadi Perusahaan Penyedia Daging Modern

oleh -689 Dilihat

Surabaya, kilasjatim.com: Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD) RPH Surabaya terus berbenah diri, dengan mentransformasi diri menjadi perusahaan penyedia daging segar di Jawa Timur.

Transformasi ini sudah terlihat dari beberapa perubahan fisik kantor RPH, dimana saat ini ada outlet store  daging segar yang dijual secara umun. Selain itu, ruang pemotongan sapi juga terlihat hiegenis dan cold storage yang modern sehingga daging selalu fresh.

Plt.Dirut RPH, Bela Bima mengatakan, core bisnis RPH Surabaya memang tetap perusahaan daerah pemotongan hewan, namun kedepannya kami ingin RPH mentransformasi menjadi perusahaan penyedia daging.

“Transformasi ini penting demi kemajuan perusahaan.” ujarnya kepada media ini di kantor RPH Pegirikan, Selasa (20/08/19).

Ia menjelaskan, untuk menjadi perusahaan penyedia daging, kita butuh suplai sapi yang bagus, dan suplai yang bagus pemerintah harus memiliki feedloter atau bisnis penggemukan sapi potong. Kedepannya, RPH harus menjadi perusahaan penyedia daging maupun sapi potongnya.

Saat ini, kata Bela Bima, feed loter secara swadaya masyarakat memang sudah ada, namun kekutan financial nya sangat terbatas. Feed loter yang dibangun pemerintah yang belum ada, padahal ini sangat penting untuk penyedia daging sapi segar dengan sistem suplai yang baik.

“Harus ada feed loter sendiri di Surabaya, dan ini Pemkot harus segera membangun.” tegasnya.

Dengan transformasi perusahaan, terang Bela Bima, kedepannya RPH akan menjadi perusahaan yang modern dan memiliki profitibilitas sehingga memiliki daya saing global yang kredibel.

Saat ini, ujarnya, kapasitas sapi potong di RPH Pegirikan hanya 100 ekor, ada penurunan drastis sejak tahun 2008 dimana saat itu sapi potong bisa mencapai 200 ekor sapi.

Baca Juga :  Bank Jatim Dukung Layanan Non Tunai di Lingkungan Kementerian Keuangan

“Padahal, untuk menjadi perusahaan potong hewan dengan omset yang stabil, kapasitas potong sapi harus 300 ekor sapi per hari.”terangnya.

Lebih lanjut Bela Bima menjelaskan, untuk agar RPH menjadi perusahaan modern pertama, struktur perusahaan harus diganti dari semula Perusahaan Daerah (PD) menjadi PerseroanTersendiri (PT).

Kenapa harus PT, kata Bela, karena dengan PT maka kapitalisasi permodalannya atau Capek (Capital Expenditur) atau belanja modal perusahaan sangat jelas. Dengan PT, perusahaan (RPH, red) modal bisa didapat dari pihak ke tiga, bisa dari publik maupun dari sindikasi bank.

Ia kembali menambahkan, kenapa harus PT, karena untuk minjam uang untuk permodalan ke pihak ketiga sangat mudah, beda jika perusahaan itu masih perusahaan daerah atau PD.

“Transformasi RPH ini juga perlu didukung SDM-SDM yang handal, jadi tidak perlu harus menunggu Pemkot Surabaya untuk melakukan lompatan perubahan yang signifikan.”ungkapnya. (Tris)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.