Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Mata, Klinik Mata Tritya Gelar Seminar Bagi Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan 

oleh -285 Dilihat

Seremoni dibukanya  seminar bertajuk “Manajemen Penyakit Mata di Fasilitas Kesehatan” oleh Klinik Mata Tritya di Ballroom Bumi Hotel Resort, Surabaya, Sabtu (24/5/2025) . (kilasjatim.com/nova)

KILASJATIM.COM, Surabaya – Kepedulian Klinik Mata Tritya terhadap  kesehatan mata sangat tinggi, hal ini dibuktikan dengan  dengan  menggelar  seminar bertajuk “Manajemen Penyakit Mata di Fasilitas Kesehatan” di Ballroom Bumi Hotel Resort, Surabaya, Sabtu (24/5/2025)

Ketua Panitia seminar 1st SYMTYA, drg. Retnowati Handayaningroem mengakui pihaknya bagian dari stakeholder dalam mendukung program pemerintah dalam menekan tingginya gangguan penglihatan.

“Misi kami bukan sekadar berbagi ilmu dan pendidikan, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial bagi pasien kurang mampu, atau belum terkaver BPJS Kesehatan,” ujarnya kepada media  disela seminar.

Seminar ini digelar bertujuan untuk meningkatkan literasi kesehatan mata kepada tenaga medis maupun para medis.Komitmen peningkatan literasi mata juga tidak sebatas di Kota Pahlawan. Klinik Mata Tritya sudah merambah Nganjuk, Madiun, Ponorogo, hingga Banyuwangi.

“Sama, kehadiran kami di daerah-daerah mengedepankan rahmatanlil’alamin. Yakni mengutamakan humanis, tidak harus berbayar. Utamanya warga kurang mampu,” tegasnya.

Dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) sebanyak 11 dokter spesialis mata,  dihadirkan sebagai pembicara utama dengan jumlah undangan sekitar 500 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur hadir  untuk membahas berbagai aspek penting dalam manajemen penyakit mata yang kerap dijumpai di fasilitas pelayanan kesehatan.

Sebelumnya, Klinik Mata Tritya telah melaksanakan skrining katarak pada 10 dan 17 Mei 2025 di dua lokasi, yakni Rumah Gadang Gebu Minang, Jalan Gayungsari, dan Balai Kota Surabaya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Nanik Sukristina menyampaikan, menyambut baik dan mengapresiasi apa yang dilakukan Klinik Mata Tritya  dengan menggelar kegiatan “1st SymTya” melalui seminar bertajuk “Manajemen Penyakit Mata di Fasilitas Kesehatan” untuk menambah wawasan terkait kesehatan mata bagi tenaga medis di wilayah tersebut.

Baca Juga :  Ground Breaking RSUD Surabaya Timur Dimulai, Wali Kota Eri Harap Layanan Kesehatan Lebih Maksimal

“Ini Insya Allah seluruh tenaga medis puskesmas yang berjumlah 63 di Surabaya ikut semua, harapannya agar mereka bisa menularkan ilmunya ke rekan-rekannya. Ilmu yang didapat dari seminar ini selanjutnya  juga bisa diterapkan kepada masyarakat luas, sehingga bermanfaat bagi semuanya.

Selain tenaga medis yang meningkatkan kualitas ilmu, ia juga mengimbau masyarakat untuk bisa mencegah gejala-gejala gangguan mata dengan melakukan skrining,” paparnya.

Kadinkes Surabaya, Nanik Sukristina didampingi drg. Retnowati Handayaningroem dan Eka Wahyudi dari BPJS Kesehatan Suravaya saat meninjau booth  peserta pameran peralatan medis di sela seminar 1st SYMTYA di Surabaya, Sabtu (24/5/2025). (kilasjatim.com/nova)

Nanik Sukristina juga menjelaskan persoalan gangguan penglihatan di Surabaya menunjukkan tren peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Surabaya, sepanjang tahun 2024 sudah mencapai 121.206 kasus. Padahal, pada tahun 2022 kasus gangguan mata di Surabaya masih 109 ribu, dan setahun kemudian naik menjadi 114.536.

“Kami  sudah  melakukan berbagai upaya guna mengatasi gangguan penglihatan. Sebut saja melalui skrining rutin di beberapa layanan medis, baik puskesmas maupun rumah sakit hingga langsung ke masyarakat dengan  sosialisasi kesehatan mata baik di posyandu, puskesmas, hingga ke rumah sakit. Bahkan kami juga menggandeng mitra strategis (swasta) untuk melakukan upaya pencegahan tersebut,” jelasnya seraya menambahkan Dinkes Surabaya sudah menggandeng Klinik Mata Tritya untuk melakukan skrining hingga sosialisasi guna mencegah gangguan penglihatan.

Sementara itu perwakilan BPJS Kesehatan KCU Surabaya, Eka Wahyudi menjelaskan, pencegahan masalah gangguan penglihatan di Surabaya juga ditunnjukkan dengan langkah strategis dari BPJS Kesehatan. Salah satunya dengan menggandeng 61 fasilitas kesehatan, dan akan bertambah dua rumah sakit khusus mata dan lima klinik utama mata.

Baca Juga :  Pemkab Probolinggo Gelar Seminar Pencegahan Konflik Pilkades

“Kami akan terus meningkatkan layanan, sebagaimana komitmen Pemkot Surabaya menekan tingginya penyakit mata,” urai Eka

Dalam rangkaian kegiatan ini, akan ditutup dengan bakti sosial operasi katarak gratis yang dijadwalkan berlangsung pada 29 Mei 2025 di Klinik Mata Tritya. Tarrget sebanyak 50 mata  menjadi penerima manfaat dari layanan tersebut. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.