Tetap Lancar Berkomunikasi Sekalipun ke Obyek Wisata Di Pulau Terpencil

oleh -1080 Dilihat

 

Wisata Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur.

 

SURABAYA, kilasjatim.com: – ‘Sinyal Telkomsel memang joss’ kalimat ini bukan sekedar seloroh atau pujian semata untuk operator dibawah grup plat merah tersebut. Ungkapan ini keluar begitu saja saat kami (karena tidak sendiri melainkan berombongan) pergi ke suatu lokasi obyek wisata di daerah yang lokasi sangat jauh dari keramaian. Untuk menuju lokasi tersebut membutuhkan waktu berjam-jam dan medan yang cukup menantang.

Dimana itu?? Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur. Tahu sendiri kan pulau ini lokasinya berada di pulau tersendiri yang jauh dari peradaban kehidupan masyarakat setempat.

Kami yang ke sana berombongan sekitar 20 orang tentu saja melengkapi diri dengan ponsel pintar dan tentunya para personil tidak akan sama dalam penggunaan nomor kartu ponselnya, pastilah operator yang berbeda yang beredar di Indonesia. Ada di Biru (XL)..si kuning (Indosat Ooredoo)..si merah (Telkomsel)..si hitam (Tri)..si orange (Smartfren) yang masing masing mengklaim paling terkuat dalam jaringan atau sinyalnya.

Eiiitss…tunggu dulu rupanya klaim tersebut tidak bisa berlaku dan tidak bisa diandalkan setelah kami tiba di lokasi Pulau Komodo setelah beberapa jam menyeberang dengan menggunakan perahu boat. sinyal mati total..
alias gak nyambung blass (tentu saja bagi mereka yang menggunakan nomer selain Telkomsel). Di layar ponsel pojok kanan atas sama sekali tidak ada garis kelip kelip. duhhhh…jelas tidak bisa menghubungi atau dihubungi sanak saudara. Terlebih lagi tidak bisa berbuat apa apa seperti layaknya kembali ke jaman baheula yg sama sekali tidak ada alat komunikasi.

“Daripada habis baterai mendingan dimatikan saja,” gumam salah satu sahabatku Icha yang menggunakan operator Si biru.

Hal yang sama juga dilakukan beberapa anggota rombongan lainnya yg menggunakan nomor ponsel si kuning si orange maupun si hitam. bahkan sebelum sampai ke pulau komodo sinyal ponsel mereka sudah meredup.

“Alhamdulillah sinyalku ada dan malah Joss,” ujarku yang kala itu hanya memiliki satu nomor dan satu ponsel dari operator Telkomsel (bukan ngecap tapi kenyataan).

Dari sekitar 20 orang ternyata memang yang menggunakan nomer Telkomsel atau Hallo dan AS yang berjaya dan tetap bisa berkomunikasi dengan baik bahkan berselancar di dunia maya tanpa mengalami gangguan. Foto foto selfie maupun welfie di lokasi pulau komodo bisa langsung di upload di IG maupun FB dan media sosial lainnya…hmmm ternyata Telkomsel benar benar memberikan bukti bukan hanya janji dan slogan doang.

Pengalaman yang sama dengan lokasi wisata berbeda juga aku alami saat mengunjungi Taman Nasional Hutan Baluran di Kabupaten Situbondo Jawa Timur. Sinyal dari operator lain sama sekali tidak ada nadi kehidupan, ponsel hanya bisa digunakan untuk berfoto ria tanpa bisa dikirim meski ke sesama rekan dalam grup WA.

“Fotonya nanti aku kirim setelah keluar dari sini dan dapat sinyal ya…ini sinyalnya muter terus,” celoteh sahabatku Ani yang memang paling suka foto welfie.

Berbeda dengan sahabatku Iskandar yang menggunakan nomer Telkomsel dengan bangganya dia menunjukkan pakai Telkomsel langsung Joss tanpa gangguan sama sekali. ” Jaringan dan sinyalnya penuh, nih lihat,” ujarnya sambil menunjukkan sinyal Telkomsel pada ponselnya.

Baca Juga :  Telkomsel Kolaborasi Disney+ Hotstar Berikan Hiburan Terbaik Karya Anak Bangsa

Kenyamanan dan kelancaran berkomunikasi dengan kartu Telkomsel ini tidak terlepas dari adanya pemasangan BTS 4G di pulau komodo dan tentunya sangat dirasakan besar manfaatnya bagi petugas di pulau Komodo seperti salah satunya Marcel (32) petugas taman nasional Komodo.

Semenjak adanya jaringan Telkomsel di tempatnya bekerja yang notabene jauh dari perkampungan dan hiruk pikuk kehidupan bermasyarakat, Marcel tidak lagi kesulitan melakukan komunikasi dengan posko pusat yang berlokasi di dekat pantai sementara Marcel sedang bertugas di area satwa komodo berdiam diri.

“Sangat terbantu dan menjadikan kerja saya ringan, biasanya jika ada kendala di lapangan saya terpaksa harus ke posko yang jaraknya cukup jauh dsri lokasi saya berada hanya sekedar untuk menginfokan ada masalah yang menyangkut keberadaan komodo, namun sejak ada BTS terpasang disini, saya cukup menggunakan ponsel untuk berhubungan dan bantuan pun datang tanpa saya harus balik ke posko,” kata Marcel yang sekaligus memandu wisatawan menuju lokasi dimana komodo berada.

Tak hanya itu, kehadiran jaringan Telkomsel ini juga sangat membantu dalam pekerjaannya juga membantu
berkomunikasi untuk menjalin silaturahmi ke kerabat dan keluarganya di rumah.

“Jika kangen anak saya cukup menelpon demikian pula istri saya bisa menghubungi saya tanpa kesulitan lagi karena sinyalnya lancar,”” imbuh ayah dari dua orang anak.

Sejak Telkomsel resmi mengoperasikan Base Transceiver Station (BTS) yang terpasang di atas perbukitan di kawasan hutan nasional Komodo, membuatnya mudah bertukar informasi terkait pekerjaannya.

Kondisi tersebut berbanding terbalik sebelum BTS 2G dan 4G Telkomsel dioperasikan beberapa tahun lalu, Marcel maupun petugas lapangan lainnya kesulitan untuk berkomunikasi dan membutuhkan perjuangan yang sangat melelahkan.
Kondisi tersebut dirasakan cukup lama dan pada akhirnya setelah jaringan Telkomsel -hanya satu satunya yang masuk di pulau tersebut- maka kondisi berubah seratus delapan puluh derajat celcius. hubungan komunikasi dengan warga di luar pulau tersebut menjadi sangat lancar.

“Terima kasih Telkomsel, saya sangat senang sekali sejak ada Telkomsel jaringan di pulau komodo ini yang sangat membantu kelancaran berkomunikasi dengan keluarga maupun dengan sesama petugas disini,” kata Marcel yang kala itu masih menggunakan ponsel lama dan berniat menggantinya dengan android.

“Biar bisa Videocall sama keluarga, kan sinyalnya sudah bagus, dan komunikasi sangat lancar,” kata Marcel.

Konsistensi Telkomsel membangun jaringan hingga pelosok sebagai penggerak ekonomi kerakyatan begitu luar biasa. Kehadiran BTS yang terpasang di Pulau Komodo tak hanya membuat nyaman petugas, melainkan pula bagi wisatawan yang berkunjung ke sana. Layanan 4G sangat memungkinkan bagi wisatawan memanfaatkan layanan data yang berkualitas.

Uji lainnya tetapt dengan menggunakan nomer Telkomsel namun di lokasi destinasi wisata berbeda juga aku alami saat mengunjungi Taman Nasional Hutan Baluran di Kabupaten Situbondo Jawa Timur. Sinyal dari operator lain sama sekali tidak ada denyut nadi kehidupan, ponsel hanya bisa digunakan untuk berfoto ria tanpa bisa dikirim meski ke sesama rekan dalam grup WA.

Baca Juga :  Mobil Klinik Indosat Ooredoo , Salurkan Bantuan Warga Terdampak Bencana Banjir di Sejumlah Kota di Indonesia

“Fotonya nanti aku kirim setelah keluar dari sini dan dapat sinyal ya…ini sinyalnya muter terus,” celoteh sahabatku Ani yang memang paling suka foto welfie.

Berbeda dengan sahabatku Iskandar yang menggunakan nomer Telkomsel dengan bangganya dia menunjukkan pakai Telkomsel langsung Joss tanpa gangguan sama sekali. ” Jaringan dan sinyalnya penuh, nih lihat,” ujarnya sambil menunjukkan sinyal Telkomsel pada ponselnya.

Pengalaman menggunakan nomer dari berbagai operator berulangkali saya lakukan seperti bereksperimen saja. Namun tak bisa dipungkiri Telkomsel memang sangat membantu kelancaran berkomunikasi dan berselancar saat kita berada di lokasi wisata terpencil sekalipun.

Obyek wisata Taman Nasional Baluran di Kabupaten Situbondo Jawa Timur.

Apa yang dirasakan pelanggan merupakan bentuk dari pelayanan telkomsel yakni dengan memfasilitasi yang memberi kenyamanan saat sedang menikmati liburan di obyek wisata di tanah air.Tak hanya itu, di titik titik lokasi destinasi wisata Telkomsel juga melakukan penguatan jaringan broadband 4G untuk memastikan kualitas dan ketersediaan akses internet di 10 titik destinasi wisata utama Indonesia. Diharapkan, para wisman tetap bisa berkomunikasi dengan lancar di kala liburan ke destinasi alam terbaik Indonesia.

Kesepuluh spot tersebut terdiri dari Danau Toba (Sumatera Utara), Morotai (Maluku), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Bromo (Jawa Timur), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung (Banten), serta Tanjung Kelayang (Belitung)

Sebagaimana diungkapkan Sukardi Silalahi, saat itu menjabat Direktur Sales Telkomsel, pihaknya akan konsisten membangun jaringan hingga ke daerah pelosok.

“Kami juga meningkatkan kualitas jaringan di destinasi wisata utama di Tanah Air untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan wisatawan yang aktif menggunakan layanan komunikasi dan akses internet selama berada di lokasi wisata. Dengan begitu, kami harap layanan Telkomsel dapat turut mendukung percepatan agenda kepariwisataan Indonesia dalam memberikan best tourist experience di Indonesia bagi wisatawan mancanegara,” ujarnya saat peluncuran kartu perdana Simpati Tourist Wonderful Indonesia” (13/09/2018).

Sebagai operator terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan mayoritas Telkomsel bersama Kemenpar
fokus meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia dan menjadikan sektor pariwisata betul-betul menjadi primadona perekonomian bangsa ke depan.

Sebagaimanakomitmen Telkomsel untuk mendigitalisasi berbagai destinasi wisata berkelas dunia diseluruh Indonesia pun dilakukan dengan menghadirkan jaringan 4G keseluruh tempat-tempat wisata potensial yang ada di Indonesia. Mengingat telekomunikasi sangat penting dalam menunjang potensi wisata suatu daerah. Mewujudkan komitmen Telkomsel membangun BTS 4G LTE baru untuk mempermudah wisatawan yang ingin berbagi dan menyebarkan eksotisme Indonesia keseluruh dunia.

Dalam upaya membangun BTS baru ke daerah plosok-pelosok Nusantara sepertinya tidak dengan mudah dilakukan, namun upaya untuk mencapai tujuannya tetap dilakukan dengan mendirikan BTS maupun mengerahkan mobile BTS dan menambah kapasitas jaringan agar semua masyarakat yang ada di plosok dan titik wisata dapat menikmati signal Telkomsel. (nova)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News