Tanggul Sungai di Kanor Bojonegoro Jebol, Ribuan Hektar Tanaman Padi Terendam

oleh -849 Dilihat

KILASJATIM.COM, Bojonegoro – Tingginya debit air Kali Avour Ingas di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Bojonegoro serta meningkatnya elevasi tinggi muka air Sungai Bengawan Solo mengakibatkan tanggul kali tak mampu menahan air, dan mengalami jebol.

Tanggul Kali Avour ingas jebol pada Rabu pagi, (18/12/24) sekitar pukul 06:00 WIB. Air bergemuruh mengalir deras masuk ke persawahan Desa Kedungprimpen Kecamatan Kanor, serta beberapa desa di wilayah Kecamatan Baureno diantaranya Pomahan, Karangdayu dan Pucangarum.

Warga bergotong-royong berusaha membendung air yang mengalir deras dengan peralatan seadanya, seperti pohon bambu, terpal serta karung berisi tanah.

Tanggul jebol itu mengancam ribuan hektar tanaman padi yang berusia 1.5 bulan hingga dua bulan. Ratusan hektar tanaman padi itu berada di empat desa, satu desa berada di Kecamatan Kanor dan tiga desa lainnya di Kecamatan Baureno.

“Beberapa titik tanggul kondisinya kritis akibat tingginya air kali dua hari ini. Untuk titik tanggul yang jebol ini sudah kedua kalinya, tahun kemarin juga jebol di tempat yang sama,” ujar Marno petani setempat.

Titik tanggul yang jebol ini lebarnya masih sekitar 3 meter dengan kedalaman 2 meter. Warga sedang berusaha membendung air agar tidak semakin melebar tanggul yang jebol.

“Kita berusaha semaksimal mungkin untuk mengantisipasi agar titik tanggul yang jebol tidak semakin melebar,” ujar salah satu perangkat desa Kedungprimpen Yoyok.

Ia menjelaskan, kali Avour Ingas merupakan sungai yang mengalirkan air dari wilayah Kecamatan Sumberrejo dan bermuara di Sungai Bengawan Solo di Desa Kadungrejo, Kecamatan Baureno. Anak sungai ini melewati sejumlah desa di wilayah Kanor termasuk Kedungprimpen dan Pomahan Baureno.

Baca Juga :  Bupati Lamongan Salurkan Bantuan untuk Korban Luapan Bengawan Solo di Babat

Jebolnya tanggul Kali Avour Ingas ini dikarenakan air dari wilayah hulu tidak bisa masuk ke Sungai Bengawan Solo karena debitnya sedang naik. Sehingga tekanan air dari hulu terus menumpuk dan menjebol tanggul.

Pantauan di lokasi selain warga bergotong-royong juga tampak petugas dari BBWS, Koramil Kanor dan Polsek Kanor. Instansi pemerintah BPBD Bojonegoro terpantau belum berada di lokasi hingga berita ini ditulis. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.