Tahun 2020, Lebaran Paling Bersejarah

oleh -570 Dilihat

 

KILASJATIM.COM, Banyuwangi – “Lebaran kali ini adalah lebaran paling bersejarah di sepanjang zaman. Ini karena, umat muslim di seluruh dunia harus merayakannya di tengah pandemi wabah virus mematikan,” ucap Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi PDI Perjuangan, Sonny T Danaparamita. Minggu, (24/5/2020).

Dalam hari kemenangan umat nabi Muhammad SAW ini, menurutnya menjadi momen langka dan memungkinkan menjadi satu-satunya sejarah peradaban manusia.

“Dengan segala rasa syukur, meski di tengah wabah Covid-19, lebaran ini harus tetap kita syukuri dengan semua nikmat Allah yang sudah dikaruniakan,” kata Sonny, mantan Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini.

Dalam lebaran kali ini, menurutnya mungkin takkan meriah seperti biasanya. Gang di perkampungan tidak akan banyak dijumpai orang. Rumah-rumah tetap terbuka meski jarang tetangga yang bersafari silaturahmi. Kue di dalam toples bakal masih rapat-rapat tertutup.

Sebagian keluarga pastinya tidak lagi memasak masakan khas lebaran karena kondisi ekonomi yang terdampak. Tradisi baju baru mungkin juga tidak ada kali ini. Dan sebagian masyarakat, mungkin juga tidak bertemu dengan keluarga karena peraturan darurat dari pemerintah.

“Bagi masyarakat yang memilih bertahan di perantauan, keputusan itu sudah tepat. Itulah cara paling tepat menyayangi keluarga,” katanya.

Meski demikian, tidak mengurangi hikmat dan kenikmatan Idul Fitri dengan saling meminta maaf. Walaupun takut untuk bersentuhan, namun meminta maaf bisa dilakukan secara lisan atau tertulis tanpa harus bertatap muka.

“Mari kita manfaatkan teknologi saat ini untuk bersilaturahmi. Yang penting niat kita tulus meminta maaf, meski sebatas lewat sebait pesan elektronik,” ujar Wakil Rakyat dari Daerah Pemilihan Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso ini.

Baca Juga :  Mufti Salurkan 20.000 Paket Sembako dari Puan Maharani untuk Warga Pasuruan-Probolinggo

Namun bagi mereka yang tetap ngeyel menjalankan safari silaturahmi, dirinya berpesan untuk tetap menerapkan protokol pencegahan penularan. Yakni dengan memakai masker dan menghindari kontak tubuh secara langsung.

Bermaaf-maafan tentunya identik dengan salam-salaman, namun momentum itu dapat diganti dengan metode yang sesuai dengan anjuran physical distancing dari pemerintah. Yakni dengan berucap salam dan meminta maaf tanpa melakukan kontak fisik.

“Pakai maskernya, jaga jaraknya dan tetap jalin silaturahmi meski tanpa bertemu dan bersentuhan,” pesan Sonny.

Sonny berkeyakinan, selalu ada hikmah di balik suatu musibah. Dia berharap, agar semangat masyarakat Indonesia tidak pernah padam. Dengan kesadaran dan rasa saling peduli, akan menjadi patokan pencegahan penularan dari diri masing-masing.

“Indonesia tetap semangat, bersama-sama kita berjuang. Indonesia tidak pernah kalah, dan kita bukan bangsa yang lemah,” katanya.

Dalam kesempatan ini, dirinya juga ingin mengucapkan selamat kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah merayakan lebaran di dalam rumah.

“Selamat hari raya Idul Fitri 2020 kepada seluruh masyarakat. Mohon maaf bila ada perjuangan kami yang belum maksimal. Kepada struktur PDI Perjuangan dan kadernya.

Semoga ke depannya tetap pada jalan ideologi yang bermuara pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita harus selalu ingat pesan ibunda Hj. Megawati Soekarnoputri agar terus solid bergerak untuk Indonesia Raya,” tutup Sonny. (kj4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.