Direktur Sygma Research And Consulting, Musonif Afandi (Kanan) bersama Ken Bimo Sultoni, peneliti utama Sygma Research And Consulting dalam keterangannya kepada sejumlah media di Surabaya, Senin (26/8/2024) (kilasjatim.com/nova)
KILASJATIM.COM, Surabaya – Keberadaan dan peran lembaga riset dan consuling sangat diperlukan dalam berbagai hal untuk menentukan arah kebijakan suatu perusahaan, instansi, partai maupun pemerintahan untuk personal branding. Contohnya dalam pesta pemilihan Presiden maupun pemilihan kepala daerah (pilkada) peranan lembaga ini sangat menentukan arah dari situasi tersebut.
Peluang yang masih sangat besar ini langsung diantisipasi dengan menggarap segmen pasar yang spesifik. Sygma Research And Consulting, perusahaan riset dan konsultan dari Surabaya yang baru saja melakukan soft launching dan mengenalkan kepada publik melalui even bedah buku “Dramaturgi Politik Elektoral “ karya Dr (can) Abdus Sair, S.Sos,M.SI di Kantor PWI Jatim Senin ( 26/8/2024).
Direktur Sygma Research And Consulting, Musonif Afandi mengatakan Sygma salah satu lembaga kajian isu sosial budaya, politik, keamanan dan sejenisnya yang berbasis pada riset. Sygma didirikan sebagai kontribusi kepada situasi yang terjadi saat ini.
“Kami hadir untuk memberikan konsultasi dan masukan kepada para paslon, partai dan institusi. Termasuk kepada para calon kandidat untuk memberikan konsultasi dan masukan kepada para paslon. Sygma ingin memberikan masukan mengingat Demokrasi saat ini sedang dalam degradasi ,” jelas Musonif.
Ditambahkan, masyarakat pada umumnya kurang akses informasi sehingga banyak yang tidak paham dengan kenyataan sebenarnya. Tujuan lain agar demokrasi sesuai dengan tujuan terbentuknya negara, tidak dikuasai segelintir orang saja.
“Perlu gambaran dan kajian ilmiah dan mencari rumusan agar ke depan Indonesia menjadi lebih baik dengan berpegang pada moral demokrasi. Bentuknya dalam bentuk survey research akan menjadi data yang objektif untuk lembaga di daerah dan institusi.” paparnya.
Disinggung kenapa baru hadir, Musonif menegaskan justru saat ini waktu tepat dan tidak ada kata terlambat dengan menyajikan data dan fakta hasil research memperbaiki apa yang salah dengan demokrasi saat ini.
Sementara itu, Ken Bimo Sultoni, peneliti utama Sygma Research And Consulting menambahkan hadirnya Sygma momentum yang pas hadir dengan memberikan edukasi menjaga objektifitas informasi yang riil. Sygma hadir dengan main research politik, research sosial, keamanan termasuk personal branding.
Soft launching Sygma Research And Consulting, perusahaan riset dan konsultan dari Surabaya mengenalkan kepada publik melalui even bedah buku “Dramaturgi Politik Elektoral “ karya Dr (can) Abdus Sair, S.Sos,M.SI di Kantor PWI Jatim Senin ( 26/8/2024). (kilasjatim.com/nova)
“Sygma didukung 4 peneliti muda, dan 3 peneliti utama ditambah beberapa SDM yang memadai sebagai sebuah lembaga research siap bersaing dengan yang sudah hadir lebih dulu. Target awal fokus di Jatim dan pulau Jawa baru dikembangkan ke luar,” jelas Ken.
Tidak hanya itu jelas Ken, Sygma melakukan pendekatan dengan paslon dengan penyajian data yang valid dan terukur. Juga mendekati kelompok kaum muda, aktivis, bagaimana mengemas aspirasi. Tidak hanya turun ke jalan karena sudah tidak relevan.
“Gerakan aksi massa yg lahir mendadak tidak memberikan daya tampar terhadap berbagai isu dan kelompok marginal seperti buruh, tani dan masyarakat pedesaan. Pilkada serentak serta demokrasi yang saat ini sedang dinamis menjadi momentum bagi Sygma untuk hadir dan memberikan kontribusi masukan dan solusi berbasis data. Ini menjadi momentum bagi Sygma untuk hadir dan memberikan kontribusi masukan dan solusi berbasis data,” tegas Ken optimis.
Banyaknya lembaga yang sama, menurut Ken sebagai kompetisi perusahaan riset dan konsultan saat ini sangat ketat. Di Jatim saja jumlahnya bisa puluhan bahkan ratusan. Namun dengan konsep yang diusung sygma, tetap optimistis akan bisa bersaing karena pasarnya masih terbuka luas.
“Metodologi yang digunakan Sygma, standar kuantitatif dan kualitatif atau mixed dari keduanya dan pastinya akurat,” pungkas Ken. (nov)