KILASJATIM.COM, Sidoarjo – Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Sidoarjo memastikan stok darah dalam kondisi aman menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hingga Selasa (10/12), stok darah untuk jenis Whole Blood (WB) dan Packed Red Cell (PRC) mencapai 1.000 kantong. Jumlah ini melampaui batas aman yang ditetapkan, yaitu 700 kantong, untuk menghadapi potensi lonjakan kebutuhan selama libur panjang.
Humas UTD PMI Sidoarjo, Arifah, menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan strategi sejak awal Desember untuk menjaga ketersediaan stok darah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah bekerja sama dengan berbagai perusahaan dan instansi untuk mengadakan kegiatan donor darah secara masif. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi krisis darah yang mungkin terjadi selama libur Nataru.
“Kami sudah menggerakkan berbagai pihak sejak awal Desember agar stok darah tetap aman, khususnya untuk menghadapi potensi krisis saat libur panjang,” ujarnya.
Meskipun pelayanan donor darah tutup pada hari Natal dan Tahun Baru, Arifah memastikan bahwa kebutuhan darah tetap dapat dilayani selama 24 jam. Masyarakat yang membutuhkan transfusi darah tidak perlu khawatir, karena pelayanan darah akan tetap berjalan.
“Pelayanan darah tetap buka, jadi masyarakat yang membutuhkan transfusi tidak perlu khawatir. Untuk donor darah, kami tetap buka di hari-hari biasa, baik di kantor UTD PMI Sidoarjo maupun melalui bus donor darah,” tambahnya.
Selain itu, PMI Sidoarjo juga bersiap mengadakan donor darah dadakan jika terdapat permintaan mendesak, terutama untuk golongan darah dengan rhesus negatif yang lebih sulit ditemukan. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada pasien yang kekurangan darah selama libur panjang Nataru.
“Kami terus memantau kebutuhan darah masyarakat. Jika ada situasi mendesak, seperti permintaan golongan darah langka, kami akan segera bertindak,” jelas Arifah.
Upaya menjaga ketersediaan darah juga melibatkan pemantauan ketat terhadap stok harian. PMI Sidoarjo memastikan setiap permintaan darah yang masuk dapat segera ditindaklanjuti tanpa mengurangi stok cadangan. Langkah ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang membutuhkan layanan transfusi.
PMI Sidoarjo juga mengimbau masyarakat untuk tetap aktif mendonorkan darahnya meskipun di tengah kesibukan akhir tahun. Partisipasi masyarakat sangat penting agar stok darah tetap terjaga hingga awal tahun 2025.
“Kami mengajak masyarakat untuk mendonorkan darahnya. Donor darah tidak hanya membantu sesama, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonor,” pungkas Arifah. (tam)