Stabilkan Pasokan dan Harga Pangan, Pemkot Malang Gencarkan GPM

oleh -489 Dilihat

Foto: Ist/Pemkot Malang

KILASJATIM.COM, Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama Perumda Tugu Aneka Usaha, Perum Bulog Rajawali Nusantara, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan beberapa produsen menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Lapangan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Senin (16/10/2023).

Gelaran yang juga dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia ini sekaligus bertujuan untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi.

Demikian yang disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM usai membuka dan meninjau stan GPM. Dari langkah ini, pihaknya berharap kebutuhan warga seperti beras, gula, telur dan minyak goreng terpenuhi dengan harga yang terjangkau.

Disampaikan Wahyu, naiknya harga kebutuhan ini salah satunya dipicu oleh fenomena El Nino atau fenomena alami yang mempengaruhi pola iklim global yang berdampak terhadap sektor pertanian. Saat hasil pertanian menurun dan permintaan tinggi, maka terjadilah kenaikan harga.

“Tadi sudah saya cek, harga yang dijual dengan harga pasaran memang selisih. Rata-rata ada yang Rp4.000,-, ada yang Rp1.000,-, termasuk dari Perumda Tunas ini antrenya panjang karena memang selisih harganya jauh. Ke depan untuk mengantisipasi, harapannya lebih banyak lagi kita mencari sumber-sumber produsen-produsen agar nanti harga-harga kebutuhan pokok di Kota Malang bisa terkendali,” jelasnya.

Selama harga-harga kebutuhan pokok ini belum stabil, Wahyu menyebutkan maka Pemkot Malang akan menggelar acara seperti ini secara rutin. Beberapa produsen atau penghasil bahan pangan pun akan dilibatkan secara langsung. Seperti halnya Kabupatèn Malang sebagai penghasil gabah dan beras dan Kabupaten Blitar sebagai penghasil telur.

Animo dan sambutan dari masyarakat dengan kehadiran GPM ini sangat baik. Seperti yang diutarakan Nanik Suhartini. Ia berharap agar pasar murah seperti ini selalu diadakan oleh Pemkot Malang. Menurutnya, harga bahan pangan misalnya beras, meski selisihnya berkisar seribu hingga dua ribu rupiah per kilogram itu sangat berarti karena beras menjadi kebutuhan pokok.

Baca Juga :  Gemerlap Undian Simpeda BankJatim 2019 di Mojokerto Total Hadiah Rp12,65 Miliar

“Kalau menurut saya lumayan lebih murah. Beras merk Lahap kalau di luar itu selisih Rp3.000,-. Biasanya 5 kg Rp71 ribu, di sini Rp68.500,-, ada selisih Rp2.500,-, kalau gula selisih Rp500,-. Lumayanlah bisa menekan pengeluaran dan bisa untuk membeli kebutuhan lain,” ungkap perempuan berhijab itu. (yun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.