Sisa Jenazah Manusia yang Hilang di Gunung Everest 100 Tahun Lalu Ditemukan

oleh -397 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Tim dokumenter menemukan sisa-sisa jenazah manusia di Gunung Everest. Jenazah tersebut tampaknya milik seorang pria yang hilang saat mencoba mendaki puncak tersebut 100 tahun lalu.

Penemuan sisa jenazah manusia ini dilaporkan majalah National Geographic.

Perubahan iklim menipiskan salju dan es di sekitar Himalaya, semakin memperlihatkan jasad pendaki gunung yang meninggal saat mengejar impian mereka untuk mendaki gunung tertinggi di dunia.

Warga Inggris bernama Andrew Irvine hilang pada 1924 bersama rekan pendaki George Mallory, saat keduanya berusaha menjadi orang pertama yang mencapai puncak Everest, 8.848 meter di atas permukaan laut.

Jenazah Mallory ditemukan pada 1999 tetapi petunjuk tentang nasib Irvine sulit dipahami sampai tim National Geographic menemukan sepatu bot, yang masih menutupi sisa-sisa kaki, di Gletser Rongbuk Tengah di puncak tersebut.

Setelah diperiksa lebih dekat, mereka menemukan kaus kaki dengan “label merah yang dijahit dengan A.C. IRVINE,” majalah tersebut melaporkan.

Penemuan ini dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai lokasi barang-barang pribadi tim dan dapat membantu memecahkan salah satu misteri pendakian gunung yang paling abadi, apakah Irvine dan Mallory pernah berhasil mencapai puncak.

Sisa jenazah itu dapat mengukuhkan Irvine dan Mallory sebagai orang pertama yang berhasil mendaki puncak, hampir tiga dekade sebelum puncak pertama yang diakui saat ini pada 1953 oleh pendaki Edmund Hillary dan Tenzing Norgay.

“Itu menceritakan keseluruhan kisah tentang apa yang mungkin terjadi,” keponakan buyut Irvine, Julie Summers, mengatakan kepada National Geographic.

Anggota keluarga Irvine dilaporkan menawarkan untuk berbagi sampel DNA untuk mengonfirmasi identitas jenazah, seperti dikutip dari Malay Mail, Sabtu, 12 Oktober 2024. Irvine berusia 22 tahun ketika ia hilang.

Baca Juga :  Ipuk Fiestiandani Kembali Aktif Sebagai Bupati Banyuwangi, Fokus Tingkatkan Layanan Kesehatan Lansia dan Anak

Ia, bersama Mallory, terakhir terlihat oleh salah satu anggota ekspedisi mereka sore hari pada 8 Juni 1924, setelah memulai pendakian terakhir mereka ke puncak pagi itu.

Irvine diyakini telah membawa kamera rompi—penemuan yang dapat menulis ulang sejarah pendakian gunung.

Fotografer dan sutradara Jimmy Chin, yang merupakan bagian dari tim National Geographic, yakin penemuan itu “tentu saja mempersempit area pencarian” untuk kamera yang sulit ditemukan itu.

Lebih dari 300 orang telah tewas di gunung itu sejak ekspedisi dimulai pada tahun 1920-an. Beberapa orang tersembunyi di balik salju atau tertelan jurang yang dalam.

Yang lainnya, masih mengenakan perlengkapan pendakian warna-warni, telah menjadi tengara dalam perjalanan menuju puncak dan dianugerahi julukan lucu seperti “Sepatu Bot Hijau” dan “Si Putri Tidur.” (bbs/nic)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News