Silaturahmi HIPMI Jatim kupas tuntas pengalaman mantan Ketum lintas periode

oleh -563 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA: Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur mengajak seluruh pengurus Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI dan Badan Pengurus Cabang (BPC) HIPMI se Jawa Timur untuk melakukan refleksi dan berbagi pengalaman dengan senior HIPMI yang telah sukses meniti karier.

Silaturahmi yang dihadiri oleh sekitar 300 pengurus BPC dan BPD HIPMI Jatim tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan sejumlah Mantan Ketua Umum HIPMI Jatim lintas periode, diantaranya Adik Dwi Putranto, M. Rizal, Bagus Haryo Suseno, Diar Kusuma Putra, dan Giri Bayu Kusumah. Hadir juga secara virtual Mantan Ketua Umum HIPMI Jatim Muhammad Ali Affandi dan AA LaNyalla Mahmud Mattalitti yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia.

Pada kegiatan yang bertema “Generasi Pengusaha Muda yang Tangguh dengan Menguatkan Keimanan Dalam Bulan Ramadan” tersebut, Adik Dwi Putranto yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim berbagi pengalaman bagaimana kondisi HIPMI Jatim saat ia pimpin dibanding saat ini. Menurutnya, di masa kepemimpinannya tahun 2000-2003, anggota HIPMI Jatim diwarnai pengusaha yang bergerak di sektor konstruksi dan suplier. Kedua sektor tersebut sangat tergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Belanja Daerah (APBD).

“Sulit sekali usaha lain selain mengandalkan APBN dan APBD. Dan memang waktu itu mencari duit secara cepat dan gede ya dari alokasi dana APBN dan APBD. Untungnya di saat saya memimpin, HIPMI sangat dekat dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Sehingga mereka selalu memberikan kesempatan kepada kami untuk ikut mengerjakan proyek,” aku Adik saat sharing session di acara Silaturahmi HIPMI Jatim, Selasa (19/4/2022).

Baca Juga :  Kerjasama Penyediaan Sarpras Pabrik Gula, Barata Indonesia MoU Dengan PG Rajawali I

Kondisi tersebut jauh berbeda dengan saat ini, di mana pengusaha muda saat ini inovatif dan pandai membaca peluang pasar. Mereka justru lebih sukses jika berbisnis di luar anggaran APBN dan APBD. Apalagi aturannya saat ini juga sangat rumit. Sehingga terjadi seleksi alam, hanya pengusaha tangguh dan inovatif yang mampu bertahan dan berkembang.

Ia kemudian bercerita bagaimana ia mengikuti misi dagang dengan membawa pengusaha UMKM dari Jatim. Mereka dengan mudahnya melakukan transaksi miliaran Rupiah hanya dalam hitungan hari.

“Sekali mereka membeli bahan baku arang halaban di Kalsel nilainya mencapai Rp 20 miliar untuk diekspor ke Eropa. Ada lagi adik kita perempuan, membeli fillet ikan dori dan beragam produk kelautan dengan miliaran rupiah. Ini anak muda jaman sekarang. Kalau jam saya, keluar pulau atau provinsi lain ya untuk urusan proyek. Ini yang membedakan, apalagi saat ini era digital,” terangnya.

Untuk itu Adik berpesan agar HIPMI Jatim terus berinovasi dan tanggap terhadap kondisi ekonomi nasional dan global agar bisa terus berkembang. Selain inovatif, kejelian melihat pasar juga menjadi salah satu kunci utama kesuksesan dalam berbisnis dan berusaha.

Sementara itu, Mantan Ketua Umum HIPMI Jatim periode 2006-2009 Bagus Haryo Suseno mengaku sejak awal ia tak suka berbisnis mengandalkan alokasi dana APBD dan APBN, walaupun saat itu ia sangat dekat dengan pemerintah provinsi Jatim. “Saya lebih senang berinvestasi, mulai dari investasi skala kecil hingga besar, seperti di energi,” kata Bagus.

Baginya, berusaha secara mandiri atau dengan pihak swasta jauh lebih besar tantangan dan tingkat keberhasilannya dibanding berusaha hanya dengan mengandalkan alokasi dana APBN dan APBD.

Baca Juga :  Maju Ketua HIPMI Surabaya, inilah program “SIAP” Denny Yan Rustanto

Ia juga menegaskan bahwa HIPMI dicetak selain untuk menjadi pengusaha yang handal juga dicetak mampu menjadi pemimpin yang berani dan berjiwa besar. “Jangan pernah takut salah, coba dulu, usaha dulu. apalagi HIPMI dibangun dengan rasa persaudaraan sangat kuat, di mana senior pasti membantu junior. Manfaatkan kesempatan dengan baik, terus mencoba membuka lapangan kerja dan jangan takut tidak memiliki modal. Ajak teman dan senior, jadikan satu bisnis mandiri dan membuka lapangan kerja,” ungkap Bagus.

Sementara Ketua Umum HIPMI Jatim Rois Sunandar Maming mengajak seluruh anggota dan pengurus HIPMI daerah dan cabang untuk terus berusaha dan bekerja cerdas. Karena dengan bekerja cerdas, pebisnis akan lebih mudah mencapai tujuan.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menegaskan bahwa pengetahuan global dan nasional menjadi kunci sukses pebisnis dalam mengembangkan bisnisnya.

Emil kemudian bercerita bahwa selama perang Ukraina telah mengakibatkan perubahan dalam struktur impor Jatim. “Kalau biasanya pengusaha ini impor gandum dari Ukraina, maka selama tahun ini, impor gandum dialihkan ke Australia,” ujar Emil.

Agar kesadaran anggota HIPMI untuk meniti karier dan beribadah semakin tinggi, maka pada kesempatan tersebut juga dihadirkan Ustad Das’ad Latif. Ada lima pesan kehati-hatian yang disampaikan kepada anggota HIPMI Jatim, yaitu hati-hati dalam memilih jodoh, hati-hati dalam memilih teman, hati-hati dalam memilih rumah, hati-hati dalam memilih guru, dan hati-hati dalam mengelola usaha.

“Menjadi pengusaha muda adalah sesuatu yang hebat dan menggairahkan serta nyaman tetapi hati-hati. Karena ketika anda salah menyikapi, maka hidup maka anda akan menuju kebangkrutan dunia dan akhirat,” pungkasnya. kj3

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.