Siapa Sangka Bocah Kecil Itu Otak Dibalik Pencurian

oleh -1158 Dilihat

KILASJATIM. COM, Malang – Sebut saja Te, baru tiga belas tahun. Perawakannya kecil, paling kecil malah diantara lima kawanan pencuri yang kerap beraksi di kawasan Tanjungrejo.

Tapi, siapa sangka Te, otak dibalik pencurian di lingkungan Jl. Mergan Veteran, Kelurahan Tanjungrejo, Kota Malang, pada Minggu (15/12/2024) lalu.

Ulah Te, bukan yang pertama. Ia kerap membuat resah warga, terutama yang memiliki usaha kecil, warung atau toko kelontong. Wajahnya yang lugu, seolah polos mengundang rasa iba dan itulah yang ia gunakan sebagai senjata.

Menurut informasi petugas keamanan yang enggan disebabkan namanya. Kenakalan Te, sudah berulang, sejak beberapa tahun warga resah bila ia pulang. Pasti ada kejadian kehilangan. Dari pencurian motor, sepeda pancal, uang dan sebagainya. Setiap kali dilaporkan polisi, selalu lolos dengan perjanjian tidak akan melakukan perbuatan mencuri lagi. Dengan alasan masih dibawah umur, ia pun lolos dari pidana.

Pernah diserahkan pada Dinsos, mendapat binaan selama 40 hari, setelah kembali pulang, kenakalannya terulang lagi.

Sebab perpisahan kedua orang tuanya. Anak kedua dari dua bersaudara itu tinggal bersama ibu dan kakak laki-laki nya. Kakaknya sudah bekerja dan anak yang baik. Sedang ibunya bekerja di perusahaan katering tak jauh dari rumah.

“Semua kebutuhan sudah di penuhi oleh ibu dan kakaknya. Entah mengapa anak itu luar biasa. Sulit diberi nasihat. Ibunya sudah angkat tangan masnya tidak kurang-kurang menasihati. Tapi tetap saja, ” cerita petugas tersebut.

Sampai pada pencurian di rumah Pak RW terjadi. Pencurian di rumah tersebut bukan yang pertama, ini kali kedua. Sebelumnya ia menggasak uang tunai Rp. 850 ribu yang disimpan di etalase. Karena minim bukti, maka sulit untuk menangkap.

Baca Juga :  Gendruwo Si Penjaga Lingkungan

Karena gemas dan banyaknya laporan pencurian, maka gerombolan bocah pimpinan Te, sengaja dipancing dengan uang Rp. 35 ribu. Di sanggong dari dalam rumah.
Begitu komplotan beraksi, dengan berbagi tugas mengawasi rumah dari arah jalan, pagar serta dalam rumah Te, melompati etalase dan mengambil uang di brankas. Saat itulah Pak RW meringkus lima remaja ini.

Dari aksi pencurian selama ini, uang tersebut digunakan untuk mentraktir Kawan-kawannya. Untuk beli miras, pil koplo makan dan rokok.

Dari keterangan lain, Te juga otak pencurian, serta membagi tugas dalam eksekusi aksi. Ada pun caranya menggaet kawanan lain yang usianya lebih tua, dengan mentraktir makan-minum.

“Saat uangnya habis, ia pun mengajak siapa saja untuk mencuri. Hasilnya dihabiskan bersama pula. Menurut saya, ia berani melakukan itu karena ia sudah tahu tidak akan dihukum. Hanya wajib lapor saja, ” ungkap petugas yang geram dengan ulah Te.

Perbuatan yang meresahkan ini, membuat warga di wilayah Tanjungrejo resah. Mereka khawatir anaknya terjerat, ketularan Te. Sebab ia pandai bergaul dan berpura-pura baik. (TQI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News