SGN – PTPN I  Teken PKS  Integrasikan Pengelolaan dan Pengolahan Komoditas Tebu 

oleh -166 Dilihat

Moh. Abdul Ghani Direktur Utama PTPN III (Persero) Holding Perkebunan (pojok kanan) menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Mahmudi Direktur Utama SGN (kedua dari kanan) dengan Teddy Y. Danas Direktur Utama PTPN I (kedua dari kiri) di Jakarta Jumat (09/08). (ist/dok)

KILASJATIM.COM, Jakarta –  Mengoptimalkan pengelolaan dan pengolahan komoditas tebu, anak perusahaan Holding Perkebunan SGN (PT Sinergi Gula Nusantara) teken perjanjian kerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I terkait integrasi on farm dengan off farm di Jakarta Jumat (09/08).

”Kerjasama ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan efisiensi pengelolaan on farm melalui integrasi bisnis tebu secara end to end”, ungkap Mahmudi Direktur Utama SGN seusai dilakukan penandatanganan.

Sebelumnya SGN melakukan upaya-upaya restrukturisasi bisnis gula dan transformasi usaha di sektor pengolahan tanaman tebu pada off farm (pabrik gula) saja sedangkan on farm (kebun tebu) dikelola oleh PTPN I dengan wilayah kebun tebu yang dikelola  meliputi Regional I (Eks-PTPN 2), Regional 3 (Eks-PTPN 9), Regional 4 (Eks-PTPN 10 dan 11), Regional 5 ( Eks-PTPN 12), Regional 7 (Eks-PTPN 7), dan Regional 8 (Eks-PTPN 14) dengan total luas areal sebesar 59.301 Ha.

Setelah dilakukan kerja sama pengelolaan bisnis gula akan dilakukan secara terintegrasi oleh SGN dengan mengelola pabrik gula dan kebun tebu untuk memaksimalkan value capture disetiap rantai nilai.  SGN akan mengelola lahan milik SupportingCo PTPN I dengan skema KSO (kerja sama operasional).

Sementara itu Direktur Utama PTPN III (Persero) Holding Perkebunan Moh. Abdul Ghani menyebut integrasi bisnis tebu antara on farm dan off farm akan menjaga keseimbangan Plant Cane dan Ratoon, penentuan jadwal tanam dan panen yang tepat menjadi kunci untuk mencapai produksi gula optimal.

Baca Juga :  Kurangi Pengangguran, Gema Keadilan Bertekad Menangkan Gus Ipul – Puti

 “Penandatanganan KSO ini merupakan tonggak sejarah, sebagai langkah transformasi untuk mempercepat swasembada gula konsumsi pada tahun 2028,” ujar Moh. Abdul Ghani.

Selain itu kerjasama ini sebagai upaya untuk mewujudkan roadmap Swasembada Gula Nasional 2030, yang ditetapkan melalui Perpres No. 40 tahun 2023. Dalam proyeksi produksi tebu, integrasi pengelolaan on-farm tebu melalui integrasi ini secara bertahap akan meningkatkan produktivitas tebu per tahunnya.  Integrasi pengelolaan on farm tebu ini memberikan asumsi harapan kenaikan produktivitas gula pada tahun 2030 yaitu menjadi 10,07 Ton Gula/Hektar. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.