SGN Fokus Pemberdayaan Petani Tebu,  Perkuat  Sinergi 

oleh -197 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan Nusantara, Mahmudi, menyebut kunci keberhasilan program pemberdayaan masyarakat adalah komitmen dan sinergi antara semua pihak yang terkait.

 ”Komitmen dan sinergi berbagai pihak, seperti kementerian, instansi, lembaga dan pemerintah menjadikan program pemberdayaan atau yang melibatkan masyarakat bisa berjalan optimal”, jelas Mahmudi dalam rangkaian kunjungan kerja Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka Peninjauan Program UKM Dan Pemberdayaan di wilayah Mojokerto Kamis (16/01).

Dalam kesempatan tersebut Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar beserta Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo beserta pejabat (Pj.) Wali Kota dan Bupati Mojokerto mengunjungi program Kelompok Pemberdayaan PNM Mekaar, Perkebunan Tebu Rakyat PT. Sinergi Gula Nusantara dan Pemberdayaan Ekonomi Desa melalui Desa BRILian.

”BUMN dengan fungsi masing-masing memiliki program yang melibatkan masyarakat sebagai bagian dari komitmen turut mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, misalnya PTPN Group memiliki kemitraan plasma dengan petani dengan pola kerjasama yang saling menguntungkan. Tentu saja kami tidak bisa sendiri diperlukan kolaborasi”, tegas Mohammad Abdul Ghani Direktur PTPN III (Persero) Holding Perkebunan yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Kemitraan Petani  Tebu Best Practice 

Pola kemitraan pabrik gula dan petani tebu dengan bagi hasil dirasa menjadi bentuk kerjasama sekaligus pemberdayaan masyarakat yang efektif bila dibanding pola kemitraan lain yang bersifat transaksional.

 Petani tebu mitra mendapat pendampingan dari pabrik gula terkait budidaya tebu, akses dan jaringan perbankan dan lembaga keuangan, serta berbagai fasilitas lain terkait bisnis tebu yang dijalankan dengan harapan produktivitas gula petani meningkat.

”Pola kemitraan petani tebu menjadi best practise kemitraan yang saling menguntungkan, berbagai kemudahan akses dan jaringan diberikan untuk petani tebu”,  lanjut Mahmudi.

Akses permodalan menjadi salah satu kendala petani yang berpengaruh terhadap kelangsungan usaha tebu. Untuk itu PTPN melalui SGN melakukan sinergi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk pemanfaatan program KUR (Kredit Usaha Rakyat) Khusus Klaster sebagai langkah konkrit penguatan ekosistem tebu rakyat.

Baca Juga :  Perkuat Program Makmur, PG Teken MOU dengan SGN

”telah dilakukan sosialisasi bersama Kemenko Bidang Perekonomian untuk memanfaatkan program KUR Khusus Klaster oleh petani tebu, dimana tidak ada batasan plafond. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan modal petani”, lanjut Mahmudi.

Agripreneur Formulasi Pemberdayaan GenZ 

Selanjutnya SGN memiliki program yang memiliki multi player effect mulai dari jaminan persediaan bahan baku tebu pabrik gula karena perluasan lahan baru, membuka lapangan kerja di bidang Perkebunan, mencetak entrepreneur muda dengan berbagai dampak positif lanjutan.

Hingga saat ini jumlah peserta program yang lolos seleksi sejumlah 50 orang dari lebih 3ribu pendaftar dengan rincian penempatan Pekalongan Jawa Tengah sejumlah 10 peserta, wilayah Madiun sejumlah 19 peserta serta wilayah Kediri sebanyak 21 peserta.

“10 orang Agripreneur akan mengelola 50 hektar kebun tebu, seperti mini estate, kami fasilitasi pelatihan hingga akses ke berbagai lembaga untuk menunjang produktivitas tebunya. Semakin bagus kebun yang dikelola maka semakin besar pendapatan yang akan diperoleh mereka”, jelas Mahmudi terkait program inkubator agripreneur tebu yang melibatkan generasi Z. Pihaknya akan menambah jumlah peserta program tersebut sehingga mendukung pencapaian astacita pemerintah melalui swasembada gula nasional.

”Dalam waktu dekat direncanakan akan ada rekrutmen, sehingga diharapkan menambah luasan kebun baru dan persediaan bahanbaku tebu giling”, jelasnya.

Lanjutkan Penguatan Petani Tebu SGN Lu curkan Program Irmas

Salah satu program inisiatif SGN adalah Penguatan Petani Tebu Rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan petani tebu melalui Program perbaikan ratoon tebu rakyat (tahun 2024 – 2029) dengan tujuan peningkatan produktivitas tanaman tebu petani serta penyediaan benih unggul untuk mendukung program program ratoon; Peningkatan rendemen melalui penataan varietas dengan varietas unggul yakni benih masak awal, tengah dan akhir proporsional masing-masing sebesar 30%: 40%: 30%;

Baca Juga :  Semen Indonesia Ekspor 3,38 Juta Ton Semen

 Penataan organisasi petani untuk memudahkan kemudahan koordinasi, akses pendanaan dan penguatan kemitraan dengan pabrik gula; Digitalisasi Ekosistem Tebu Rakyat (ETERA) dengan meluncurkan aplikasi ETERA sebagai solusi untuk meningkatkan jumlah petani, produktivitas tebu, efektivitas dan efisiensi bagi para stakeholder dalam proses operasional; Re-organisasi PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dengan mendedikasikan 2.150 karyawan untuk melayani petani tebu dan Sinder Kebun Wilayah (SKW) hingga manajer sebagai satgas tebu rakyat; dan Program inkubasi Petani Tebu  (Agripreneur Tebu) yakni membentuk mini estate entrepreneur petani tebu muda sebagai calon-calon penerus petani tebu dan pengembangan luasan lahan tebu.

Selain itu untuk menjaga ketersediaan air yang menjadi kebutuhan tebu, SGN menyiapkan bantuan sebanyak 50 paket pompa dan sumur beserta kelengkapannya untuk petani tebu di wilayah Mojokerto.

 ”Untuk memastikan kebutuhan air Kami siapkan paket pompa dan sumur untuk petani tebu yakni program Irigasi Manis atau Irmas. Diharapkan pasokan kebutuhan air untuk pertumbuhan tebu mampu meningkatkan produktivitas gula sehingga kesejahteraan petani akan meningkat”, terang Mahmudi. Secara simbolis SGN memberikan tiga paket pompa dan sumur untuk petani tebu yang diserahkan langsung oleh Kemenko Pemberdayaan Masyarakat.

Pihaknya menyebut lahan tegalan milik petani seluas 89.777 hektar belum memiliki sistem irigasi yang baik sehingga menyebabkan produktivitas lahan tegalan sebesar 60 ton per hektar dengan potensi total tebu tegalan 5,38 juta ton tebu. Diharapkan dengan program IRMAS akan meningkatkan produktivitas hingga mencapai 30 ton per hektar dan potensi kenaikan jumlah tebu menjadi 2,66 juta ton dengan potensi total tebu tegalan menjadi 8,04 juta ton. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.