Sebulan, Gunung Bromo Bebas Kendaraan Bermotor  

oleh -636 Dilihat
Pengunjung Gunung Bromo bisa mengendarai kuda.

KILASJATIM.COM, Probolinggo – Hari pertama pelaksanaan Car Free Month atau bulan bebas kendaraan bermotor di kawasan wisata Gunung Bromo dan sekitarnya, khususnya di wilayah Kecamatan Sukapura berjalan cukup lancar, Kamis (23/1/2020).

Pelaksanaan Car Free Month di kawasan wisata Gunung Bromo sendiri akan diterapkan selama sebulan mulai 23 Januari hingga 25 Februari 2020 mendatang. Dengan adanya kebijakan ini, kendaraan bermotor jenis apapun tidak boleh memasuki kawasan Laut Pasir Tengger, Savana Telletubies dan sekitarnya. Mulai dari pintu Masuk Laut Pasir di Cemorolawang, Jemplang di pintu Masuk Coban Trisula dan Dingklik untuk Pintu Masuk Penanjakan.

“Meskipun ada penerapan bulan bebas kendaraan bermotor, para wisatawan bisa menikmati keindahan Gunung Bromo dengan menggunakan jasa kuda atau berjalan kaki mulai dari pintu masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS),” kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo, Sugeng Wiyanto.

BACA JUGA: Membangun Karakter Kebangsaan Siswa, Bakesbangpol Probolinggo Gelar Go To School

Sementara Kepala BB TNBTS John Kennedie menyampaikan aturan car free month di kawasan wisata Gunung Bromo ini dilakukan untuk menghormati perayaan Wulan Kepitu (bulan ketujuh) yang merupakan bulan suci bagi Suku Tengger. “Kembali kepada kesederhanaan sehingga terjadi keselarasan alami yang jauh dari hiruk pikuk asap kendaraan bermotor,” ujarnya.

Menurut John, Wulan Kepitu merupakan bulan ketujuh dalam kalender masyarakat Tengger dan merupakan bulan yang oleh sesepuh atau tokoh masyarakat Tengger sebagai bulan yang disucikan dan biasa melakukan laku puasa mutih. “Car free month ini merupakan salah satu upaya untuk menghormati bulan kepitu yang dipercaya sebagai bulan suci tersebut,” jelasnya.

Baca Juga :  Sarat Prestasi dan Bebas Biaya Pendidikan, Rizal Efendi  Wisudawan Terbaik

John menambahkan selama Wulan Kepitu, aktivitas di kawasan Bromo tetap berlangsung namun menggunakan kuda, berjalan kaki dan sepeda. “Namun berbeda apabila ada kegiatan pemerintah atau emergency,” pungkasnya. (hms/kj22)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.