KILASJATIM.COM, Bondowoso – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) dan Center for Geopolitics & Geostrategy Studies Indonesia sukses menggelar sarasehan kebangsaan pada Selasa (20/5) kemarin di Gedung Nusantara IV, MPR RI. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2025 dengan mengusung tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menghadapi Tantangan Geopolitik Global Menuju Indonesia Raya”.
Sarasehan ini menarik perhatian ratusan kepala daerah bupati/walikota se-Indonesia, dengan total 514 undangan yang disebar. Salah satu peserta yang hadir adalah Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, yang terlihat berinteraksi dengan sejumlah legislator dan kepala daerah lainnya, termasuk Bupati Jember, Muhammad Fawait.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, yang turut memberikan arahan strategis mengenai krusialnya posisi Indonesia dalam konstelasi geopolitik global. Diskusi dalam sarasehan ini meliputi berbagai sub tema strategis, seperti geopolitik dan keamanan, serta disrupsi global terhadap arah baru ekonomi Indonesia. Forum ini juga bertujuan mendorong kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, akademisi, dan masyarakat sipil untuk memperkuat posisi Indonesia di panggung dunia.
Dikonfirmasi pada Rabu (21/5), Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, menekankan pentingnya sarasehan ini bagi para kepala daerah. Menurutnya, kegiatan semacam ini membantu para pemimpin daerah untuk mencermati konstelasi atau perkembangan geopolitik global.
“Saya kira ini harus menjadi konsen dan perhatian kita bersama,” ujar Abdul Hamid Wahid. Ia menambahkan bahwa dinamika politik global yang sangat kuat saat ini tidak dapat dipungkiri dan perlu menjadi kajian bersama.
Lebih lanjut, mantan Anggota DPR RI ini menilai bahwa salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memperkokoh ideologi Pancasila di tengah konstelasi geopolitik global ini. “Kajian seperti ini perlu juga dilakukan bahkan di tingkat kabupaten atau kota,” tegasnya. (wan)
