RUPST Intiland, Pemegang Saham DILD Setuju Laba Bersih Rp 74, 8 miliar Ditahan

oleh -758 Dilihat

 

Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Intiland digelar secara fisik dan daring dengan mengikuti protokol kesehatan yang telah diatur pemerintah dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, Selasa (22/06) di Intiland Tower Jakarta.

KILASJATIM.COM, Jakarta– Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2020 Pengembang properti PT Intiland Development Tbk mengumumkan, Pemegang Saham Perseroan telah menyetujui seluruh agenda yang dibahas di dalam RUPS. Agenda RUPS Tahunan meliputi persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, penunjukan Akuntan Publik Independen, persetujuan untuk melakukan penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi serta penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2020.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono menyampaikan apresiasi kepada para pemegang saham yang telah menyetujui seluruh agenda RUPS dan rencana-rencana stategis yang akan kami jalankan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

“Mempertimbangkan kondisi dan tantangan yang dihadapi perusahaan ke depan, Perseroan mengalokasikan perolehan laba bersih sebesar Rp74,8 miliar sebagai laba ditahan dan sisanya sebesar Rp2 miliar sebagai cadangan wajib,” jelas Archid usai pelaksanaan RUPS yang digelar secara fisik dan daring dengan
mengikuti protokol kesehatan yang telah diatur pemerintah dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 di Intiland Tower Jakarta, Selasa (22/06) .

Archied menjelaskan, pandemi Covid-19 yang terjadi sejak bulan maret 2020 membawa dampak signfikan terhadap perekonomian secara luas, termasuk terhadap sektor properti nasional. Kondisi tersebut juga secara langsung menyebabkan penurunan kinerja usaha perseroan, terutama diakibatkan anjoknya angka penjualan.

Kondisi ini juga dirasaka pasar properti mengalami kontraksi akibat turunnya permintaan dan pembelian properti dari masyarakat. Konsumen dan investor properti cenderung mengambil sikap untuk menunda pembelian dan menunggu terjadinya perubahan situasi,” jelasnya.

Menghadapi situasi tersebut, Perseroan telah menentapkan sejumlah langkah strategis sebagai upaya untuk menjaga operasional usaha. Perseroan perlu memprioritaskan langkah-langkah untuk
meningkatkan kinerja penjualan sekaligus menjaga stabilitas pengelolaan keuangan dan arus kas secara hati-hati.

Baca Juga :  Darma Mangkuluhur Hutomo Sang 'Pangeran Cendana' Pemilik Beberapa Perusahaan Ternama

“Prospek bisnis ke depan masih sangat menantang akibat melemahnya perekonomian dikarenakan pandemi Covid-19. Kami perlu mengambil langkah-langka prioritas untuk menjaga roda operasional perusahaan terus berputar, menciptakan stabilitas keuangan, dan mendorong kinerja penjualan,” jelasnya.

Menghadapi situasi yang tidak menggembirakan ini, Perseroan berupaya maksimal menjaga kinerja perusahaan dan tetap fokus menjalankan empat strategi utama pertumbuhan. Kempat strategi tersebut yakni pertumbuhan secara organik, peluang akuisisi, menjalankan kerjasama strategis melalui joint venture atau joint operation, serta pengelolaan modal dan investasi.

Perseroan mencermati adanya perubahan pola pasar properti yang menjadi lebih optimis sejak awal tahun 2021. Permintaan masyarakat dan konsumen terhadap produk-produk properti mulai bertumbuh. Gejala tersebut juga terjadi di sejumlah pengembangan proyek Perseroan, khususnya di pasar rumah tapak.

Potret perubahan tersebut juga terlihat dari kinerja penjualan di kuartal I tahun ini. Perseroan tercatat berhasil membukukan marketing sales Rp310 miliar, atau naik 166% dbandingkan perolehan kuartal I tahun 2020. Jumlah tersebut belum termasuk kontribusi dari pendapatan berkelanjutan yang mencapai Rp176 miliar yang berasal dari segmen properti investasi, seperti perkantoran sewa dan pengelolaan lapangan golf dan sarana olahraga.

“Penjualan dari segmen kawasan perumahan memberikan kontribusi terbesar senilai Rp222 miliar atau 71,5 persen. Sisanya berasal dari penjualan dari segmen kawasan industri dengan kontribusi sebesar 19,2 persen dan mixed-use hanya 9,4 persen,” ungkap Archied.

Prospek Pasar Properti Archied memproyeksikan industri properti masih akan terus beradaptasi dan mencari titik balik untuk
kembali mencapai pertumbuhan. Seluruh pelaku industri properti dituntut untuk mampu menyesuaikan dan mencari cara-cara inovatif menghadapi dinamika pasar dan konsumen.

Meskipun prospek pasar properti ke depan masih penuh tantangan, namun Perseroan optimistik situasi dan kondisi akan berangsur-angsur membaik. Saat ini justru memberikan peluang yang cukup baik bagi konsumen untuk melakukan pembelian dan berinvestasi properti di saat pasar sedang turun dan banyak insentif kemudahan pembelian dari pengembang dan pemerintah.

“Saat ini adalah momentum terbaik bagi konsumen dan investor untuk pembelian properti. Pasar properti dalam tren positif seiring meningkatnya permintaan masyarakat dan adanya insentif kebijakan pemerintah,” urainya.

Baca Juga :  Tekan Penyebaran Covid-19, Pemkot Surabaya Tingkatkan Kemampuan Satgas

Archied menilai insentif kebijakan yang digelontorkan pemerintah memberikan dampak yang sangat baik bagi sektor properti. Stimulus tersebut bukan hanya berpengaruh terhadap penjualan produk-produk properti yang nilainya masuk ke dalam kriteria insentif, namun juga berimbas kepada produk￾produk properti lainya. Kebijakan tersebut dinilai mampu memberikan efek psikologis kepada
masyarakat dengan menumbuhkan kembali keyakinan untuk pembelian properti.

Perseroan tahun ini terus berupaya maksimal menjaga kinerja usaha dan meningkatkan penjualan. Pengembangan baru difokuskan pada proyek-proyek berjalan serta peningkatan penjualan dari inventori atau stok produk. Perseroan saat ini memiliki cukup stok unit-unit siap huni di sejumlah proyek high rise, seperti apartemen 1Park Avenue, Regatta, Graha Golf, Praxis, The Rosebay, Sumatra36 dan Aeropolis.

Mempertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi saat saat ini, Perseroan cenderung menempuh langkah konservatif dalam memutuskan setiap pengembangan proyek baru, khususnya proyek-proyek di segmen mixed-use & high rise. Namun demikian, Perseroan tetap menimbang setiap peluang ekspansi dengan memperhitungkan secara matang setiap risiko dan daya serap pasar.

Perseroan tahun ini sukses meluncurkan beberapa pengembangan baru di sejumlah proyek. Beberapa pengembangan baru tersebut seperti peluncuran klaster DUO di perumahan Talaga Bestari, klaster Sierra di proyek Serenia Hills, dan tiga klaster baru di perumahan Graha Natura Surabaya. Sementara untuk proyek baru, Perseroan memulai pengembangan kawasan mixed use terpadu Tierra di kota Surabaya.Pengembangan baru yang dimulai dengan peluncuran produk komersial Tierra SOHO tersebut sukses dan mendapat sambutan sangat baik dari masyarakat.

“Kami percaya bahwa permintaan pasar dan daya beli masih ada. Jadi tantangannya adalah jeli menangkap kebutuhan dan mampu memberikan produk-produk yang inovatif yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat,” kata Archied.

Dalam rangka mengangkat ceruk tersebut dan memenuhi kebutuhan pasar, Perseroan baru saja meluncurkan program spesial yang bernama Click & Stay. Click & Stay merupakan program kampanye pemasaran yang tujuannya memberikan kemudahan bagi masyarakat dan konsumen untuk memiliki properti-properti terbaik Intiland. (kj2)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.