PT Putra Rajawali Kencana Tbk Perusahaan Tercatat ke-8 Tahun 2020 di BEI

oleh -831 Dilihat

jajaran direksi PT putra Rajawali Kencana TBK, usai pencatatan dan pemasaran perdana saham perusahaan kepada publik Rabu (29/01/2020)

KILASJATIM.COM, Surabaya – PT Putra Rajawali Kencana Tbk melakukan penawaran perdana saham perusahaan kepada publik, Rabu (29/1). Emiten berkode saham PURA ini tercatat sebagai perusahaan ke-8 di Bursa Efek Indonesia tahun 2020.

Ariel Wibisono, Direktur Utama PT Putra Rajawali Kencana Tbk mengatakan, masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah bagian strategis perseroan dalam meningkatkan kapasitas armada
dan tata kelola yang lebih baik.

“Setelah kami mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
pada 21 Januari 2020. Selama masa penawaran umum 22-23 Januari 2020, saham PURA mendapatkan respons tinggi dari investor. Seluruh saham yang ditawarkan dapat diserap dengan baik dengan mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 59,18 kali dari jumlah saham yang ditawarkan untuk porsi pooling, jauh melebihi ekpektasi yang
diharapkan oleh perseroan,” kata Ariel.

Pada kesempatan yang sama, Yonathan Himawan Hendarto, Direktur PT Putra Rajawali Kencana Tbk, mengatakan, industri logistik masih dapat bertumbuh dengan baik beberapa tahun ke depan.

“Perseroan juga senantiasa menjaga performa keuangan agar mulai 2024 dapat membagi dividen kepada para
pemegang saham,” ujarnya.

Sementara itu, Daud Gunawan, Head of Investment Banking PT UOB Kay Hian Sekuritas, yang merupakan Penjamin Pelaksana Emisi Efek PURA menyatakan, PT Putra Rajawali Kencana Tbk
memiliki manajemen yang berpengalaman dan bertata kelola baik.

”Potensi dan kebutuhan intra-logistik di Indonesia sangatlah tinggi, sehingga langkah strategis. Perseroan untuk mendapatkan pendanaan dari bursa saham merupakan langkah yang tepat.
Perseroan juga optimis akan terus bertumbuh untuk menjadi terdepan dalam industri logistik
B2B (Business to Business),” katanya.

Baca Juga :  Barata Indonesia Menjadi Mitra Strategis Siemens AG

Dengan perolehan dana hasil IPO, Perseroan memproyeksikan Pendapatan sekitar Rp188 miliar dan Rp268 miliar pada 2020 dan 2021. Sedangkan, untuk laba kotor Pendapatan (gross
profit) Perseroan memproyeksikan akan tumbuh sekitar 207% dan 54% pada 2020 dan 2021.

Untuk mencapai target tersebut, Perseroan akan menjalankan beberapa strategi usaha kedepannya. Pertama, Perseroan akan menambah jumlah armada. Kedua, Perseroan akan
menambahkan ekspansi pasar ke luar Jawa. Ketiga, Perseroan akan meningkatkan penggunaan teknologi dalam angkutan jasa darat, serta penggunaan armada truk terbaru dan efisiensi biaya operasi. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.