PT PJB –  PT PLN (Persero) UP3 Makassar Selatan Berkolaborasi Merevitalisasi PLTS

oleh -635 Dilihat

KILASJATIM. COM, Kodingareng – PT PLN (Persero) melalui anak perusahaannya PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB) berkomitmen dalam menghadirkan energi bersih di sistem kelistrikan, termasuk salah satunya melalui PLTS untuk wilayah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal) kepulauan Indonesia. Guna mewujudkan komitmen tersebut PT PJB bekerjasama dengan PT PLN (Persero) UP3 Makassar Selatan yang berada di wilayah provinsi Sulawesi Selatan.

PLTS _Photovoltaic_ yang dikelola PT PLN (Persero) UP3 Makassar Selatan khususnya yang terletak di Pulau Kodingareng dan Pulau Tanakeke, Sulawesi Selatan merupakan jenis PLTS _ongrid_ dan dilengkapi dengan penyimpanan energi (_energy storage_) berupa baterai. PLTS yang berada di Pulau Kodingareng dan Pulau Tanakeke sudah beroperasi lebih dari 8 tahun. Oleh karena itu, dibutuhkan _assessment_ untuk mengetahui kinerja dan kondisi peralatan PLTS. _Project assessment_ ini dilakukan oleh tim PT PJB yang merupakan kolaborasi *Divisi Business Solution, Divisi EBT dan Satuan Teknologi*.

Direktur Pengembangan dan Niaga PT PJB, Iwan Purwana menyampaikan kompetensi PT PJB dalam bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) sudah tidak diragukan lagi. Kompetensi ini juga sebagai dukungan PT PJB agar kemandirian energi di daerah-daerah di Indonesia dapat terlaksana.

“PT PJB akan selalu berupaya untuk dapat mendorong program pemerintah dalam kemandirian energi. Salah satunya melalui sinergi di PT PLN (Persero) dalam _assesment_ PLTS milik PLN di daerah 3T”, ungkap Iwan Purwana.

PLTS Kodingareng yang dioperasikan sejak tahun 2013 hingga akhir tahun 2021 mengalami penurunan produksi sehingga hanya mampu menghasilkan daya 200 kWp. Upaya revitalisasi yang dilakukan PT PJB berhasil meningkatkan kapasitas daya PLTS tersebut sebesar 260 kWp. Apabila ditahun pertama operasi PLTS mampu menghasilkan energi listrik secara maksimum, namun akibat adanya degradasi performa pada tahun 2020 hanya mampu menghasilkan energi listrik 30.000 kWh/tahun.

Baca Juga :  Smartfren Business dan Vonage Berkolaborasi Beri Solusi Interaksi Bisnis dengan Pelanggan

Upaya revitalisasi yang PT PJB lakukan diprediksi mampu mengembalikan produksi _green energy_ hingga 215.000 kWh/tahun. Jika sebelumnya PLTS hanya mensuplai daya ke 3 jalur, pasca revitalisasi sistem PLTS mampu untuk menyuplai daya ke pelanggan secara merata melalui 4 jalur distribusi. Revitalisasi BESS (_Battery Energy Storage System_) juga telah berhasil memperbaiki dari sebelumnya hanya untuk operasi pada siang hari, menjadi mampu beroperasi siang maupun malam hari, sehingga mampu mengurangi konsumsi BBM PLTD di malam hari.

PLTS Tanakeke yang dioperasikan sejak tahun 2013 mengalami penurunan produksi yang hanya mampu menghasilkan 663 kWh di tahun 2020, sementara di tahun pertama operasi mampu menghasilkan hingga 190.000 kWh. Upaya revitalisasi yang PJB lakukan melalui penggantian inverter, normalisasi konfigurasi modul PV, perbaikan panel DC dan perbaikan sistem koneksi diprediksi mampu mengembalikan produksi _green energy_ hingga 190.000 kWh/tahun.

Revitalisasi BESS juga telah berhasil memperbaiki dari sebelumnya dengan keterbatasan jam operasi (12 jam), menjadi mampu beroperasi pagi, siang dan malam hari (24 jam), sehingga mampu mengurangi konsumsi BBM PLTD di malam hari. Jika sebelumnya masyarakat tidak mendapatkan listrik 24 jam, saat ini pasca BESS beroperasi normal, PLN mampu menghadirkan listrik 24 jam.

General Manager PT PLN (Persero) UIW Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, Awaluddin Hafid menyampaikan kerjasama revitalisasi PLTS Kodingareng dan Tanakeke antara PJB dan PLN telah mampu mengembalikan kedua performa PLTS menjadi lebih baik.

“Apabila kesehatan PLTS Kodingareng dan Tanakeke bisa kita jaga selama 1 tahun operasi kedepan, maka terdapat potensi penghematan BBM 132.000 liter/tahun atau setara 2,2 Milyar/tahun.” ujar Awaluddin.

Revitalisasi PLTS Kodingareng dapat mengurangi kapasitas pembebanan salah satu mesin PLTD Kodingareng sebesar 50% dari beban normal (175 kW) sehingga untuk 12 jam operasi terdapat penghematan BBM sekitar 290 liter/hari. Sedangkan revitalisasi PLTS Tanakeke mampu mengurangi jam operasional 65 kW dari sebelumnya 12 jam operasi menjadi 8 jam operasi sehingga terdapat penghematan BBM 72 liter/hari.

Baca Juga :  Dewan Energi Mahasiswa Peringati Sumpah Pemuda Lewat Seminar Energi Bersama Pertamina dan FSPPB

Sinergi PJB dan PLN UP3 Makassar Selatan dalam proyek rivitalisasi PLTS ini diharapkan terus berlanjut untuk jangka panjang guna menjaga kesehatan dan kehandalan PLTS agar selalu mampu beroperasi pada kondisi terbaiknya. Harapan PLN melalui program _Dedieselisasi_ adalah pengurangan beban operasional BBM agar tidak membebani keuangan perusahaan sehingga PLN dapat terus berinvestasi untuk pengembangan pembangkit EBT di masa mendatang, untuk Indonesia yang lebih hijau. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.