Jessica Yamada, Owner DapurFit dan Tyas Widyastuti, dan Head of GrabExpress, Grab Indonesia, sedang melihat layanan GrabExpress di sela pelatihan #TambahSukses dengan GrabExpress yang berlangsung di Surabaya, Kamis (5/12/2019)
KILASJATIM.COM, Surabaya – Keberadaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu pilar perekonomian Indonesia, Grab, aplikasi serba bisa terkemuka di Asia Tenggara berkomitmen turut memajukan UMKM melalui program # TambahSukses dengan GrabExpress. Yakni program sarana peningkatan kompetensi pelaku UMKM di Surabaya dan sekitarnya, dengan memberikan pelatihan khusus pemasaran digital dan fotografi.
Tyas Widyastuti, Head of GrabExoress, Grab Indonesia mengatakan, di Indonesia, e-commerce tumbuh dengan cepat karena memiliki nilai ekonomi yang bagus. Pelaku usaha, terutama UMKM di Jawa Timur, harus memanfaatkan momentum ini dengan cara melengkapi dirinya dengan kompetensi yang tepat, sehingga bisa mendorong usahanya tumbuh besar.
“UMKM juga harus didorong dengan teknologi yang tepat untuk menunjang pertumbuhan tersebut. Ini membuat kami menghadirkan acara #TambahSukses dengan GrabExpress di Surabaya. Harapan kami kombinasi antara kompetensi dan dukungan teknologi Grab, bisa memberikan dampak besar pada perekonomian Surabaya, juga tingkat provinsi dan nasional, sejalan dengan komitmen GrabforGood,” kata Tyas saat melaunching GrabEcoress di Surabaya Kamis (5/12/2019)
GrabExpress juga memperkenalkan 5 fitur baru yang diharapkan dapat membantu mendorong bisnis wirausahawan mikro di Jawa Timur, khususnya Surabaya, supaya bisa berjalan dengan cepat, aman dan mudah. Hal ini sejalan dengan komitmen 2025 ‘GrabforGood’ untuk memastikan setiap orang dapat menikmati manfaat penuh dari ekonomi digital.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Dr. Mas Purnomo Hadi, dalam sambutannya mengatakan, pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Koperasi dan UKM mengapresiasi langkah Grab dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Jawa Timur. Inisiatif Grab ini sejalan dengan Program Pemerintah dalam rangka menjadikan UMKM Jawa Timur yang mandiri dan berdaya saing.
” Kami berharap inisiatif seperti ini bisa terus berlanjut, dan menjangkau kota lain di Jawa Timur yang potensi UMKM-nya tidak kalah dari Surabaya. Pelatihan pemasaran digital dan fotografi juga sangat membantu meningkatkan kompetensi UMKM yang sangat relevan dengan semangat Revolusi Industri 4.0 sehingga menjadikan UMKM naik kelas,” harapnya.
Berdasarkan Laporan Kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur 2018, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur di kisaran 57,52 persen, dari total 12,1 juta unit[1]UMKM. Adapun PDRB Jawa Timur 2018 menurut perhitungan BPS adalah Rp 2.189,78 triliun[2]. Artinya peran UMKM terhadap PDRB kian signifikan. Namun, disisi lain, usaha jenis ini juga memiliki keterbatasan yang perlu jadi perhatian. Analisis Sensus Ekonomi 2016-Lanjutan yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik, mencatat bahwa salah satu keterbatasannya adalah soal keterampilan dan pengetahuan sumber daya manusia, serta minimnya akses teknologi. Program ini diharapkan bisa jadi salah satu sarana untuk mengatasi keterbatasan tersebut, terlebih dengan adanya pelatihan pemasaran digital dan fotografi yang memang diperlukan untuk menghadapi tuntutan Revolusi Industri 4.0.
Setelah sukses dilakukan di Jakarta pada Juli lalu, rangkaian pelatihan #TambahSukses dengan GrabExpress juga turut diadakan di berbagai kota di Indonesia termasuk Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar.
Di Surabaya, para wirausahawan mikro dilatih Jessica Yamada, pemilik bisnis DapurFit yang berbagi mengenai pemasaran digital, Andrea Tya, praktisi fotografi media sosial Kota Surabaya yang akan memberi pelatihan mengenai teknik memotret produk, dan Kevin Andy, pemilik bisnis Peapepo, agar peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik untuk dapat bersaing di era Industri 4.0.
Kehadiran Grab di Surabaya secara umum juga telah membawa dampak positif bagi perekonomian kota Surabaya. Berdasarkan data dari riset yang dilakukan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics, selama 2018 Grab berkontribusi sebesar Rp 8,9 triliun pada perekonomian kota Surabaya. Riset tersebut juga mengungkap bahwa mitra GrabFood di Surabaya, yang rata-rata merupakan pelaku bisnis UMKM, memperoleh peningkatan penjualan sebesar 34% menjadi Rp 1,73 juta per hari. Sebelum bermitra dengan Grab, penjualan rata-ratanya hanya Rp 1,3 juta per hari.
“Sejalan dengan misi 2025 ‘GrabforGood’, Grab terus berusaha meningkatkan keterampilan dan menyediakan kesempatan kepada lebih banyak masyarakat Indonesia dalam menyambut masa depan ekonomi digital. Surabaya adalah pintu gerbang perekonomian Jawa Timur, mengingat posisinya yang strategis. Kami yakin perkembangan bisnis dan jangkauan pasar pelaku UMKM di kota ini akan memberikan dampak besar pada kota-kota lain di Jawa Timur,” tutup Tyas. (kj2)