Program Edukasi Nutrifood Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan Prediabetes

oleh -366 Dilihat
Surabaya, kilasjatim.com: Nutrifood bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI, Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Surabaya, dan Pengurus Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) Cabang Kota Surabaya, mengadakan program edukasi ‘Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan Prediabetes’ yang diikuti oleh 100 dokter umum puskesmas dan poliklinik wilayah Surabaya.
Prediabetes adalah pencetus penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2). International Diabetes Federation 2015 memperkirakan, pada tahun 2040 sebanyak 642 juta penduduk dunia akan mengalami diabetes dengan jumlah penderita prediabetes dua hingga tiga kali lipatnya. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan peningkatan prevalensi diabetes di tingkat nasional dari 6,9% pada 2013, menjadi 8,5% pada 2018. Ada pun angka kejadian diabetes di Jawa Timur juga meningkat, yaitu 2,1% pada 2013, menjadi 2,6% pada 2018.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, drg. Febria Rachmanita, MM,mengatakan, “Pemerintah Kota Surabaya memberikan perhatian khusus pada kondisi prediabetes dan diabetes yang kini tidak hanya diderita oleh kelompok usia tua, namun mulai banyak ditemukan di kelompok usia muda serta produktif. Kami mengajak seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun swasta, untuk bersama-sama melakukan gerakan pencegahan prediabetes melalui deteksi dini atau skrining faktor risiko Penyakit Tidak Menular di Posbindu sesuai standar yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan RI.”
Ketua IDI Cabang Kota Surabaya, Dr. dr. Brahmana Askandar, SpOG(K) menambahkan, “Tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam menjaga kondisi prediabetes agar tidak berkembang menuju DMT2. Prediabetes dan DMT2 adalah penyakit yang membahayakan dan erat kaitannya dengan angka morbiditas (angka kesakitan), risiko progresivitas penyakit, biaya, dan mortalitas (angka kematian) akibat komplikasi, seperti penyakit kardiovaskular dini, gagal ginjal, dan stroke. Namun penyakit ini dapat dicegah. Melalui program ini, kami berharap kemampuan para dokter umum semakin terasah, sehingga dapat memberikan deteksi dini dan edukasi pencegahan prediabetes kepada masyarakat.”
dr. Teguh Raharjo, Sp.PD, Pengurus PERSADIA Cabang Kota Surabaya menjelaskan, “Pertanda prediabetes secara laboratoris adalah kadar glukosa darah puasa 100-125 mg/dl dan atau kadar glukosa darah 2 jam post prandial 140-199 mg/dl. Umumnya kelompok berisiko prediabetes adalah orang dengan obesitas/kegemukan, sering abortus, melahirkan bayi dengan berat badan 4 kg atau lebih, porsi makan besar tetapi kurang gerak, serta keluarga memiliki riwayat diabetes. Dalam jangka waktu 3-5 tahun, 25% prediabetes dapat berkembang menjadi DMT2, 50% tetap dalam kondisi prediabetes, dan 25% kembali pada kondisi glukosa darah normal. Upaya yang dapat dilakukan agar prediabetes tidak berkembang menjadi DMT2 adalah dengan beristirahat cukup; mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan membatasi asupan gula, garam, dan lemak; serta aktivitas fisik 150 menit dalam seminggu.”
Head of Marketing Nutrifood, Susana mengatakan, “Melihat data mengenai tingginya angka Penyakit Tidak Menular (PTM), terutama prediabetes dan diabetes, Nutrifood merasa perlunya kolaborasi dan sinergi berbagai pihak. Oleh karena itu, Nutrifood menginisiasi program edukasi Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan Prediabetes, dengan menggandeng Kementerian Kesehatan RI, BPOM RI, Dinas Kesehatan, IDI, dan PERSADIA. Program ini bertujuan mengedukasi dan mengadvokasi berbagai pihak agar proaktif dalam melakukan deteksi dini dan pencegahan prediabetes maupun diabetes. Nutrifood berharap program ini dapat membantu meningkatkan kualitas kesehatan dan hidup masyarakat Indonesia.”
Program edukasi Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan Prediabetes merupakan bagian dari rangkaian kampanye Cermati Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak (GGL) dan Baca Label Kemasan Makanan yang telah Nutrifood jalankan secara konsisten sejak 2013. Adapun detail kegiatan edukasi adalah sebagai berikut :
1. Edukasi Cermati Konsumsi GGL dan Baca Label Kemasan Makanan bagi pegawai Kementerian Kesehatan RI, Kader PKK DKI Jakarta, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, dan Mahasiswa FK Universitas Atma Jaya.
2. Edukasi Cermati Konsumsi GGL dan Baca Label Kemasan Makanan bagi media di Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Bandung, Manado, Semarang, dan Yogyakarta.
3. Advokasi dan edukasi Cermati Konsumsi GGL dan Baca Label Kemasan Makanan bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta, dan Pemerintah Kota Bandung.
4. Program Deteksi Dini Diabetes di 25 pasar tradisional DKI Jakarta;
5. Edukasi Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan Prediabetes bagi 100 dokter umum Puskesmas/Poliklinik di wilayah DKI Jakarta, Bandung dan Semarang. kj3
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Baca Juga :  HUT Ke 73 Tahun, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Raih 4 Rekor MURI

No More Posts Available.

No more pages to load.