KILASJATIM.COM, Surabaya – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya dalam memberantas korupsi di Indonesia. Dalam pidatonya di acara Pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di JX International Surabaya pada Senin (10/2) sore, Prabowo memberikan peringatan keras kepada para koruptor yang masih berani bermain dengan uang rakyat.
Dalam pernyataannya, Prabowo secara tegas menyebut koruptor sebagai “monyet dan maling” yang harus dilawan. Ia menegaskan bahwa siapa pun boleh menentangnya, namun mereka akan menghadapi perlawanan lebih besar dari para emak-emak.
“Monyet-monyet itu, maling-maling itu. Kau boleh melawan Prabowo, tapi kau akan hadapi dan lawan emak-emak itu. Dasar koruptor, bandel, ndablek,” ujarnya dengan nada berapi-api.
Selain menyoroti korupsi, Prabowo juga menyinggung soal efisiensi dalam penggunaan anggaran negara, terutama terkait perjalanan dinas ke luar negeri. Ia menegaskan bahwa perjalanan dinas harus benar-benar dilakukan untuk tugas negara dan bukan sekadar jalan-jalan dengan uang rakyat.
“Tugas belajar boleh, tugas atas nama negara boleh. Tapi beneran tugas, jangan jalan-jalan. Kalau jalan-jalan pakai uang sendiri boleh. Saya juga sering diundang ke luar negeri. Studi banding selesaikan kemiskinan kok belajarnya ke Australia. Australia itu masuk 10 negara terkaya. Ada apa juga belajar Pramuka ke luar negeri,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya lebih takut kepada emak-emak Muslimat NU dibandingkan dengan LSM atau wartawan. Ia menilai bahwa peran emak-emak dalam mengawasi kebijakan negara sangat besar dan tidak bisa diremehkan.
“Saya lebih takut emak-emak (Muslimat NU), daripada mereka. Apalagi TNU (Tentara Nahdlatul Ulama atau Muslimat NU) sekarang mendukung saya. Tidak ada yang kebal hukum di negeri ini. Saya siap mati untuk negeri ini,” imbuhnya.
Di hadapan ribuan peserta Kongres Muslimat NU, Prabowo juga menyampaikan pesan khusus agar mereka memilih ketua umum terbaik yang dapat membawa organisasi semakin maju. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan ikut campur dalam proses pemilihan tersebut.
“Harapan saya boleh kan, tidak cawe-cawe kan. Terima kasih, selamat berjuang Muslimat, selamat berjuang TNU,” pungkasnya. (den)