Surabaya, kilasjatim.com: Berdalih agar kuat melek dan menambah stamina, dua sahabat karib kompak nyabu di sebuah rumah di Jalan Genting VI.
Namun, apes bagi kedua tersangka, Suyanto (42), warga Jalan Genting VI, dan Dian Ponco (35), Genting IV. Saat asyik mengisap sabu, anggota Reskrim Polsek Krembangan datang menggerebek.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Suyanto dan Ponco akhirnya digelandang dan dijebloskan di balik jeruji besi Mapolsek Krembangan.
“Keduanya adalah sahabat karib,” kata Kanit Reskrim Polsek Krembangan, AKP Naf’an, Kamis (12/7).
Dalam pemeriksaan penyidik mengaku, Suyanto diketahui bekerja sebagai sopir Lyn PTG jurusan Pasar Turi-Gresik. Sedangkan Ponco berprofesi tukang pijat panggilan yang mempunyai enam orang anak.
Dua minggu lalu Suyanto bertandang ke rumah Ponco karena sedang berduka cita. Ibu mertuanya meninggal dunia dua minggu lalu. Saat ngumpul, kedua tersangka mempunyai ide menggelar pesta sabu. Meskipun dalam suasana bergabung.
“Saya nyabu agar kuat melek dan menambah stamina,” terang Ponco saat ditemui di Polsek Krembangan.
Suyanto kemudian membeli sabu ke Dany, pengedar, yang tinggal di Jalan Asemrowo Masjid. Per poket Rp 100 ribu. Usai barang haram di tangannya, Suyanto pulang menyusul Ponco yang sudah menunggu di rumahnya menyiapkan peralatan nyabu.
Begitu datang, Suyanto dan Ponco silih berganti mengisap sabu. Petaka datang. Beru beberapa kali sedotan, empat polisi berpakaian preman datang menggerebek dan menangkap keduanya tanpa perlawanan.
Suyanto berterus berterus terang kepada penyidik Polsek Krembangan, bahwa sudah enam kali menggelar pesta sabu dan membeli sabu ke Danny, yang tak lain adalah adik kandung dari Ponco.
“Saya membelinya patungan dengan Ponco,” terang Suyanto.
Penggerebekan polisi di rumahnya, membuat heran Suyanto. Sebab, selama ini ia bersama Ponco nyabu bareng tanpa ada yang mengetahuinya. Tiba-tiba polisi datang menggerebeknya.
“Siapa yang memberitahu polisi ya,” pungkasnya. Kj3
