Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., menyatakan bahwa Polri telah memasuki kuartal pertama dalam pelaksanaan program ini, dengan target penanaman 300 ribu hektare lahan jagung. “Harapan kami, hingga kuartal keempat nanti, target satu juta hektare lahan jagung benar-benar bisa tercapai,” ujar Jenderal Listyo dalam sebuah kesempatan bersama Menteri Pertanian RI dan pejabat daerah lainnya, Selasa (21/1).
Jenderal Listyo juga menyoroti keberhasilan petani di beberapa wilayah, salah satunya di Jawa Timur, yang telah berhasil meningkatkan hasil panen jagung untuk benih dengan produktivitas mencapai 18-20 ton per hektare, jauh melampaui rata-rata nasional yang hanya sekitar 5 ton per hektare.
Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi jagung, tetapi juga bertujuan untuk mendukung ekosistem pangan lokal. Jagung yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, seperti ayam, bebek, dan hewan lainnya, yang pada gilirannya akan menciptakan siklus ekonomi yang saling mendukung di pedesaan.
Kapolri juga menambahkan bahwa beberapa wilayah, seperti Kalimantan Barat, telah memulai pembangunan pabrik untuk menyerap hasil panen jagung dari petani. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan perputaran ekonomi di tingkat desa, dari yang semula hanya Rp1 miliar per tahun menjadi sekitar Rp8 hingga Rp10 miliar.
“Program ini tidak hanya menumbuhkan ekonomi desa, tetapi juga selaras dengan arahan Bapak Presiden untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan,” lanjut Jenderal Listyo.
Kapolri juga memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran Polri yang telah bekerja sama dengan kelompok tani dan masyarakat setempat untuk mewujudkan program ini. “Kami terus mendorong kreativitas dan inovasi di setiap daerah agar program ini dapat berjalan maksimal. Selamat bekerja untuk seluruh jajaran, mari kita optimalkan program penanaman jagung ini,” tutupnya.