Foto istimewa
KILASJATIM.COM, Banyuwangi – Sebuah rumah di Desa Trembelang, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, diduga menjadi tempat penampungan anjing yang akan dijual untuk konsumsi. Hal ini terbongkar setelah polisi bekerja sama dengan komunitas pecinta hewan, Animal Hope Shelter Indonesia, melakukan penggerebekan pada Sabtu (16/11).
Dalam penggerebekan tersebut, polisi menemukan puluhan anjing dalam kondisi mengenaskan. “Di salah satu ruang ditemukan 64 ekor anjing dalam kondisi terbungkus karung dan mulutnya diikat tali,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Cluring, Aiptu Slamet Edy, kepada wartawan, Minggu (17/11).
Rumah yang dijadikan tempat transit ini diketahui milik seorang pria berinisial S. Anjing-anjing tersebut didatangkan dari Bali dan rencananya akan dikirim ke wilayah Solo Raya menggunakan truk.
“Rumah ini digunakan sebagai tempat transit. Puluhan anjing tersebut akan dijual dagingnya ke sejumlah pedagang untuk diolah menjadi makanan,” jelas Slamet.
Penggerebekan bermula dari laporan anggota Animal Hope Shelter Indonesia yang membuntuti truk dengan nomor polisi AD-9927-EE sejak keluar dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Truk tersebut dikemudikan oleh pria berinisial W, warga Sragen, Jawa Tengah.
Saat dimintai keterangan, pemilik rumah dan sopir truk sempat mengelak. Namun, setelah didesak, keduanya mengaku bahwa anjing-anjing itu berasal dari Bali.
“Mereka mengaku mendapatkan puluhan anjing tersebut dari beberapa warga di Bali dengan harga Rp150 ribu per ekor, dan rencananya akan dijual seharga Rp200 ribu per ekor,” tambah Slamet.
Untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, pemilik rumah dan sopir truk kini telah diamankan. Polisi juga menyita truk yang digunakan untuk mengangkut anjing sebagai barang bukti.
Sementara itu, puluhan anjing yang berhasil diselamatkan saat ini dirawat oleh komunitas pecinta hewan, Animal Hope Shelter Indonesia. Komunitas ini memastikan anjing-anjing tersebut mendapatkan perawatan yang layak setelah kondisi mengenaskan yang mereka alami.
Penggerebekan ini menjadi perhatian publik karena kasus perdagangan anjing untuk konsumsi semakin menjadi sorotan di Indonesia. (zul)