KILASJATIM.COM, Surabaya – Polda Jawa Timur menggelar apel besar petugas Pemolisian Masyarakat (Polmas) dan Awak Satkamling untuk tahun anggaran 2024, pada Senin pagi (9/12). Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Pemolisian Masyarakat atau Polmas adalah kegiatan kepolisian yang melibatkan masyarakat untuk bekerja sama dalam mendeteksi, mengidentifikasi, serta menyelesaikan masalah keamanan dan ketertiban. Melalui Polmas, diharapkan kesadaran hukum dan kepedulian masyarakat terhadap potensi gangguan Kamtibmas dapat meningkat.
Dalam sambutannya, Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto, menyampaikan bahwa peradaban masyarakat dunia saat ini berkembang dengan cepat. Perubahan ini membawa pengaruh positif, namun juga memiliki dampak negatif yang berpotensi memicu gangguan Kamtibmas.
“Kesiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan sering kali tidak sejalan dengan cepatnya perkembangan tersebut, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan yang dapat menimbulkan masalah sosial,” ujar Imam.
Ia menekankan perlunya memperkuat peran masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan masing-masing.
“Sebagai institusi yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, Polri memerlukan peran serta aktif masyarakat. Masyarakat diharapkan menjadi mitra yang memberikan informasi dini terkait potensi gangguan,” tambahnya.
Imam juga berharap masyarakat dapat menjadi penyelesai masalah (problem solver) terhadap permasalahan sosial di wilayahnya. Dengan demikian, proses mitigasi gangguan dapat berjalan efektif.
Secara ideal, Polri diharapkan mampu memberikan pelayanan preemtif di seluruh Indonesia melalui Bhabinkamtibmas. Namun, Imam mengakui bahwa jumlah Bhabinkamtibmas saat ini belum memadai.
“Kekuatan Bhabinkamtibmas kita baru mencakup sekitar 44% dari total desa yang ada di Indonesia,” jelasnya.
Meski demikian, Imam menegaskan bahwa tugas mendekatkan diri dengan masyarakat bukan hanya tanggung jawab Bhabinkamtibmas. “Sejatinya, seluruh anggota Polri adalah petugas Community Policing,” pungkasnya.