KILASJATIM.COM, Surabaya – Subdit II Ditressiber Polda Jawa Timur kembali membongkar jaringan judi online jaringan internasional beromset Rp 1,4 triliun. Adapun barang bukti yang diamankan yaitu uang tunai sebesar Rp 4,95 miliar, 375 kartu ATM lengkap dengan buku tabungan, 49 unit telepon seluler, dan 185 key token bank.
Kasubdit II Ditressiber Polda Jawa Timur, AKBP Charles P Tampubolon mengungkapkan bahwa pihaknya telah menangkap enam orang tersangka, meski satu di antaranya masih dalam perawatan rumah sakit.
“Para tersangka menjalankan peran mulai dari admin hingga penyedia rekening bank yang digunakan untuk menampung dana hasil perjudian. Dana hasil perjudian online kemudian dialirkan ke perusahaan jasa pencucian uang yang beroperasi di bawah kedok sebagai entitas legal. Kemudian, dana tersebut dikonversi menjadi mata uang asing untuk menyamarkan asal-usulnya,” jelas Charles.
Charles menyebut sindikat ini menggunakan 15 situs judi online, termasuk KingJR, Fix77, dan GajahSlot88. Para tersangka memanfaatkan media sosial seperti Instagram untuk mempromosikan situs-situs judol itu.
Lebih lanjut, jelasnya, berdasarkan hasil penyelidikan, uang hasil judol ini ditransfer ke beberapa negara, seperti Singapura, Malaysia, Kamboja, Filipina, dan China.
“Dalam waktu empat bulan, perputaran uang dari tindak pidana ini mencapai Rp 1,4 triliun,” ungkap Charles.
Penangkapan para tersangka dilakukan di Banyuwangi, Surabaya, dan Jakarta. Tersangka berinisial MAS (22) dan MWF (18) ditangkap lebih dahulu atas dugaan promosi situs judi online. Penyelidikan lebih lanjut mengungkap peran STK (48) dan PY (40) sebagai penyedia rekening, sementara EC (43) dan ES (47) berperan dalam mengelola keuangan melalui perusahaan fiktif.
“Rekening-rekening tersebut digunakan untuk menampung dana hasil perjudian yang kemudian dikirim ke luar negeri. Total ada Rp 200 miliar yang tercatat dalam transaksi website, sedangkan dari sindikat pencucian uang mencapai 1,4 triliun rupiah,” tambah Charles.
Charles juga menyebutkan bahwa dua operator utama sindikat ini masih jadi buron dan diyakini berada di luar negeri. Para buron ini sudah masuk DPO.
“Kami telah menetapkan dua tersangka berinisial RY dan SW sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang),” pungkasnya. (kar)