PLN Investasi Rp 5,090 Miliar Rupiah, Bangun Infrastruktur Kelistrikan untuk Huntara Korban Erupsi Gunung Semeru

oleh -544 Dilihat


KILASJATIM.COM, Surabaya – Pasca erupsi Gunung Semeru pada (4/12) lalu, PLN tengah melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan di Hunian Sementara (Huntara) di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro. Senilai 4,8 Milyar Rupiah telah digelontorkan untuk pembangunan jaringan listrik, sementara 276,87 juta untuk sambungan listrik ke 250 rumah pelanggan.

General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran memaparkan progres pembangunan jaringan kelistrikan untuk menyuplai 2.000 pelanggan di lokasi Huntara korban pasca erupsi gunung Semeru.

“Kami terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang terkait pembangunan jaringan kelistrikan agar nantinya saat hunian sementara di lokasi yang baru telah selesai digarap, sambungan listrik juga dapat segera dialirkan. Saat ini telah selesai pengerjaan pembangunan jaringan tahap 1 yaitu sepanjang 2,048 kMs dan telah tersambung ke 250 huntara” papar General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran.

Pembangunan total jaringan listrik ini disuplai oleh penyulang Pronojiwo yang membutuhkan penambahan 79 tiang Tegangan Menengah (TM), 133 tiang Tegangan Rendah (TR), 3.158 kMs jaringan SUTM, 6,447 kMs jaringan SUTR, 7 unit gardu distribusi untuk menyuplai sebanyak 2.000 huntara.

Selain itu, PLN pun menawarkan kepada Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk menggunakan material Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) sebagai material pendukung pembangunan infrastruktur Huntara untuk relokasi pengungsi korban erupsi gunung Semeru. Material ini kemudian bisa diolah menjadi campuran pendukung produk bata ringan, batako, paving, beton jalan, beton konstruksi, spesi/luluhan untuk lantai rabatan & pondasi huntara oleh pihak Pemerintah Kabupaten Lumajang jika dirasa dibutuhkan. (kj5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Baca Juga :  Tingkatkan Sinergitas  PLN  Audiensi  Dengan 3 Kepala Daerah dan Stakeholder di Berbagai Daerah di Jatim

No More Posts Available.

No more pages to load.