PJB Luncurkan RE-FORGE Solusi Tata Kelola Pembangkit di Indonesia

oleh -779 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Pembangkit Jawa Bali (PJB) menjadi yang pertama di Indonesia menjawab tantangan melalui RE-FORGE (Reliable And Efficient Powerplant Management), sebuah konsep kustomisasi pengelolaan pembangkit untuk unit pembangkit dengan kapasitas yang relatif kecil (<50 MW) yang menjadi bagian dari Standardisasi Produk 2.0.

RE- FORGE merupakan konsep kustomisasi yang dilakukan agar model bisnis pengelolaan unit pembangkit menjadi lebih terpusat dan tidak ada redundansi proses. Tidak hanya pengelolaannya yang terpusat, namun analisa juga dilakukan secara terpusat oleh para expertise di bidang pembangkit sehingga analisa pun menjadi lebih akurat.
Untuk pengimplementasian RE-FORGE, PJB melaksanakan peresmian secara virtual untuk Go-Live RE-FORGE PLTU Tembilahan pada Jum’at (12/06)

Peresmian juga dihadiri sejumlah direksi diantaranya Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PT PLN (Persero), Supriyadi, EVP Operasi Regional Sumatera PT PLN (Persero), Mukhtar , EVP Operasi Regional Kalimantan PT PLN (Persero), serta jajaran DireksI PT Pembangkitan Jawa-Bali.

WIluyo Kusdwiharto, Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PT PLN (Persero), dalam sambutannya mengatakan, PLTU Tembilahan sebagai Pilot project dari RE-FORGE ini akan menggunakan aplikasi Maximo sebuah aplikasi Enterprise Asset Management yang telah dikostumisasi sesuai dengan BMS RE-FORGE.

“Aplikasi Maximo sendiri sudah umum digunakan dalam Pembangkit Listrik namun kostumisasinya berbeda dengan RE-FORGE.PLTU Tembilahan akan menjadi unit yang pertama kali mengimplementasikan RE-FORGE dengan “Implementasi RE-FORGE akan memberikan bantuan terhadap
pembangkit-pembangkit berkapasitas kecil terutama dalam meningkatkan
keandalannya,” jelas WIluyo di acara peresmian hari ini.

Senada dengan rencana kedepan dimana PLTU Bangka, PLTU Belitung, PLTU Bolok, serta PLTU Ropa akan menjadi unit yang selanjutnya mengimplementasikan konsep RE-FORGE.

Baca Juga :  Ukur Kinerja Saham, BEI - MES Luncurkan IDX - MES BUMN 17

Kehadiran konsep kustomisasi RE-FORGE akan memberikan keunggulan bagi unit pembangkit PJB maupun pembangkit-pembangkit dari IPP lainnya, karena selain
mengefisiensikan proses bisnis yang kompleks, RE-FORGE juga dapat
mengoptimalkan kapabilitas SDM, dan menyederhanakan pola komunikasi antara PJB, PJB Services (selaku anak perusahaan yang mengelola unit jasa operation & maintenance) dan unit pembangkit menjadi lebih sederhana.

RE-FORGE ini mengambil konsep waralaba yang berkembang di Indonesia. Pemilik pembangkit tidak perlu direpotkan untuk mengurusi perancanaan, supervise enginering, sampai mengatur supply chain yang harus dilakukan karena hal-hal tersebut secara terpusat dan terkendali akan dilaksanakan oleh PJB.

Hal ini dapat berdampak kepada lebih fokusnya pemilik pembangkit pada
pengoperasional pembangkit saja sehingga akan mengurangi jumlah SDM yang diperlukan dan akan berimbas kepada penghematan biaya jangka panjang.

Iwan Agung Firstantara, Direktur Utama PT PJB, RE-FORGE menegaskan, tidak hanya menjadi jawaban terhadap tantangan yang ada namun juga menjadi salah satu cara dalam menyelaraskan program dengan Strategic Inisiative Grand Strategy PJB yang akan diangkat selama lima tahun kedepan.

“Salah satunya merujuk pada rencana implementasi digitalisasi monitoring dan evaluasi untuk semua pembangkit PJB (existing dan UBJOM) dan IPP,” ungkap Iwan. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.