Petronas Mulai Garap Cadangan Minyak POD I Lapangan Hidayah di Madura

oleh -357 Dilihat

Presiden Direktur PC Ketapang II Ltd. dan Country Head Petronas Indonesia Yuzaini Md Yusof (kemeja biru) bersama Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Nurwahidi (sebelah kiri) saat Media Gathering di Gresik, Senin (3/4/2023). (ist/dok) 

KILASJATIM.COM, Gresik – Petronas Indonesia saat ini terus mendalami proses pengembangan setelah mendapat  persetujuan dari Kematian Energi dan Sumber Daya  Mineral (ESDM)  akhir Desember lalu untuk rencana pengembangan pertama atau POD I lapangan Hidayah  yang berada di Wilayah Kerja North Madura II.

Presiden Direktur PC Ketapang II Ltd. dan Country Head PETRONAS Indonesia, Yuzaini Md Yusof,  menyampaikan beberapa informasi terbaru mengenai bisnis PETRONAS di Indonesia dan dalam lingkup global.

Menurutnya, menindaklanjuti penemuan cadangan minyak di sumur Hidayah-1 yang terletak di Wilayah Kerja North Madura II pada tahun 2021, PETRONAS Indonesia baru saja memasuki fase pengembangan (development phase) setelah mendapatkan persetujuan yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada akhir bulan Desember lalu untuk rencana pengembangan pertama atau Plan of Development I (POD I) lapangan Hidayah.

PETRONAS Indonesia juga baru saja merampungkan proyek pengembangan lapangan Bukit Tua Fase-2B pada awal bulan Maret lalu dan menargetkan pelaksanaan survei seismik untuk Wilayah Kerja North Ketapang pada kuartal keempat tahun ini.

“Aktivitas penting ini diharapkan menjadi fondasi yang kokoh untuk memperkuat pijakan kami di Indonesia dalam rangka memberikan pasokan energi yang aman dan berkelanjutan,” kata Yuzaini di acara  media gathering dengan perwakilan media di Jawa Timur yang juga dihadiri oleh perwakilan SKK Migas Jabanusa, di Gresik Senin (3/4/2023)..

Tidak hanya itu, PETRONAS Indonesia juga berkomitmen untuk terus memberikan nilai dan kontribusi positif kepada masyarakat di sekitar daerah operasi melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang tahun ini akan difokuskan pada bidang pendidikan, ekonomi dan lingkungan seperti pembangunan Rumah Pintar dan pemberian beasiswa, pemberdayaan nelayan serta pemberdayaan masyarakat melalui kewirausahaan seperti produksi pengolahan ikan laut dan juga kain batik serta mendukung kegiatan perbaikan lingkungan dengan kegiatan penanaman pohon.

Baca Juga :  PETRONAS Resmi Dapat  Perpanjangan Kontrak Kerja Sama untuk Wilayah Kerja Ketapang

Diketahui, Petronas Carigali North Madura II baru menemukan cadangan setelah melakukan pengeboran 3 sumur eksplorasi di wilayah ini. Sumur terakhir yang dibor adalah Hidayah-1 yang menghasilkan penemuan dengan estimasi cadangan minyak sekitar 88,55 Million Stock Tank Barrel (MMSTB).

Lapangan Hidayah berlokasi sekitar 6 km di utara Pulau Madura. Di kawasan ini beberapa lapangan migas sudah lebih dulu beroperasi. Adapun pengembangan Lapangan Hidayah ini diperkirakan menelan investasi hingga US$926 juta (di luar sunk cost), dan biaya operasi termasuk PBB sampai lapangan mencapai economic limit sebesar US$1,99 miliar, serta biaya Abandonment and Site Restoration (ASR) sebesar US$ 201 juta.

“Diharapkan lapangan ini akan mulai berproduksi (onstream) pada awal 2027 dengan tingkat produksi saat itu pada kisaran 8.973 barel per hari (BPH),” jelasnya.

Lapangan ini akan mencapai puncak produksi pada 2033 dengan kisaran produksi 25.276 BPH. Lapangan ini juga diperkirakan akan aktif berproduksi selama 15 tahun (2027-2041). Dalam kurun waktu tersebut, lapangan ini diperkirakan akan memberikan kontribusi penerimaan negara sebesar US$ 2,1 miliar atau setara dengan sekitar Rp31 triliun.

Yuzaini mengatakan, ke depannya, Lapangan Hidayah ini akan menjadi salah satu kontributor penting untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel pada 2030.

” Petronas Indonesia juga baru saja merampungkan proyek pengembangan lapangan Bukit Tua Fase-2B pada awal Maret lalu dan menargetkan pelaksanaan survei seismik untuk Wilayah Kerja North Ketapang pada kuartal IV/2023. Aktivitas penting ini diharapkan menjadi fondasi yang kokoh untuk memperkuat pijakan kami di Indonesia dalam rangka memberikan pasokan energi yang aman dan berkelanjutan,” imbuh Yuzaini.

Pemberian apresiasi dan perhatian Manajemen PETRONAS Indonesia kepada para staff yang bekerja di lapangan. 

Pada kesempatan yang sama,   Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Nurwahidi mengatakan SKK Migas  percepatan POD I Lapangan Hidayah dengan harapan segera menambah produksi minyak, sehingga dapat berperan mengurangi impor minyak.

Baca Juga :  PETRONAS dan PT Pertamina Hulu Energi Akuisisi 35% Partisipasi Interes di Wilayah Kerja Masela

“Yang  tidak kalah penting untuk menjadi perhatian adalah kondisi over suplai gas. Padahal tahun lalu kekurangan gas tetapi sekarang menjadi kelebihan, sehingga situasi ini pun menjadi tantangan tersendiri. Kita mungkin terlalu asik di hulu, mencari, memproduksi, lalu di hilirnya ini penting sekali untuk menyerap produksi gas yang kita peroleh. Jadi ke depan bagaimana mengoptimalkan lifting gas ini, bagaimana menciptakan pasar gas yang kondusif di Jatim dan Jateng,” pungkasnya. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.