Persaingan Global, Jokowi : Negara Yang Cepat Kalahkan Negara Yang Lambat

oleh -641 Dilihat

Surabaya, kilasjatim.com: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku akan cepat dalam mengambil kebijakan untuk menghadapi persaingan global. Sebab, dalam persaingan global, bukan negara besar yang mengalahkan negara kecil dan miskin. Tapi, negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat.

Hal itu disampaikan Jokowi dihadapan ribuan kader Partai Nasdem dalam acara Apel Siaga Pemenangan Partai Nasdem di gedung JX International Jalan Ahmad Yani, Minggu (28/10/2018).

Disebutkan, ada ribuan regulasi yang mampu menghambat pergerakan ekonomi Indonesia. Padahal, untuk menang dalam kompetisi, diperlukan kecepatan dalam merespon perubahan global.

“Maka, sistem presidensial harus kuat dan harus mampu mendukung percepatan dalam merespon perubahan,” ucap calon presiden yang berpasangan dengan cawapres KH Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 ini.

Dalam kesempatan itu, Jokowi merespon sejumlah isu yang berkembang di masyarakat. Menurutnya, saat ini ramai perang isu. Namun, isu-isu tersebut harus dijelaskan secara baik ke masyarakat.

“Misalnya, isu bahwa dirinya antek asing. Misalnya, soal migas dimana blok Mahakam hampir 50 tahun dikuasai asing. Saat ini sudah dikuasai Pertamina,” tuturnya.

Lalu blok Rokan pada 2021 mendatang akan dikelola Pertamina setelah sebelumnya dikuasai kontraktor PT Chevron Pasific Indonesia. Kemudian tambang emas Freeport, pemerintah akan menguasai 51,2 persen. “Jadi antek asingnya dimana. Ini yang bisa dijelaskan ke masyarakat,” ujarnya.

Selanjutnya berhembus isu bahwa ada 10 juta tenaga kerja asing (TKA) dari China yang menyerbut Indonesia. Jumlah itu sebenarnya, adalah perjanjian antara Indonesia dengan China bahwa negeri tirai bambu itu akan mendatangkan 10 juta turis China ke Indonesia.

Saat ini, ada 180 juta turis dari China yang diperebutkan seluruh dunia. Untuk TKA dari China di Indonesia, hanya ada 24.000 orang saja. Secara umum, jumlah TKA di Indonesia hanya 0,03 persen. Ini jauh dibawah negeri tetangga seperti Malaysia dimana TKA-nya mencapai 5,4 persen.

Baca Juga :  3 Nama Kandidat Ketua Tim Sukses Jokowi Di Jatim, Salah Satunya Dahlan Iskan

“Jangan rakyat dibohongi oleh data. 10.000 TKA China itu hoax. Itu data ngawur. Itu yang saya bilang politik sontoloyo,” tandasnya.

Apel Siaga Pemenangan Partai Nasdem di gedung JX International Jalan Ahmad Yani ini dihadiri Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Gubernur Jatim Soekarwo dan juga Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa. Ratusan caleg Partai Nasdem baik dari DPRD Kota dan Kabupaten, Provinsi dan pusat juga turut hadir dalam acara ini. (Wah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.