Penyesuaian HET LPG 3 kg, Pj Gubernur Jatim: Upaya Jaga Stabilitas Stok

oleh -468 Dilihat

KILASJATIM.COM, Sidoarjo – Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kilogram (kg) di Jawa Timur resmi mengalami penyesuaian per 15 Januari 2025, dari Rp16.000 menjadi Rp18.000. Menurut Pj Gubernur Jatim Ady Karyono, kenaikan ini sebagai bentuk upaya pemerintah menjaga ketersediaan stok LPG 3 kg di Jatim.

“Dengan harga baru ini, distribusi LPG 3 kg diharapkan berjalan lebih lancar dan tepat sasaran di Jawa Timur,” kata Adhy di Sidoarjo, Kamis (16/1/2025).

Kenaikan harga BBM yang memengaruhi biaya transportasi dan distribusi LPG membuat penyesuaian menjadi tak terelakkan. “Komponen harga yang dinaikkan adalah biaya distribusi dan margin agen, tetapi harga pokoknya tetap sama,” tambahnya.

Menurutnya, Jatim merupakan provinsi yang menaikkan HET LPG 3 kg terlambat diabnding beberapa daerah lainnya. Adhy mencontohkan Provinsi Jawa Tengah sudah lebih dulu menyesuaikan harga pada Agustus 2024, kemudian Provinsi Bali telah melakukannya sejak Januari 2023. “Kalau tidak naik, otomatis terjadi pergeseran stok ke daerah lain yang harganya lebih tinggi. Ini akan memicu kelangkaan di Jawa Timur dan menyulitkan masyarakat,” ungkap Adhy.

Kenaikan HET ini lanjut Adhy, sebagai bentuk pentingnya peran pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, serta dukungan jajaran kepolisian untuk memastikan ketersediaan LPG 3 kg tetap stabil. Pemerintah juga akan memperkuat pengawasan distribusi dan penjualan agar sesuai dengan HET.

“Yang kami prioritaskan adalah bagaimana ketersediaan gas LPG di Jatim terjaga dan bahkan melebihi kebutuhan masyarakat. Hiswana Migas dan Pertamina sudah menyatakan siap untuk memenuhi kebutuhan ini, apalagi dengan penyesuaian harga yang sudah dilakukan,” ungkapnya.

Terkait dampak penyesuaian harga ini, Adhy memprediksi inflasi Jawa Timur akan meningkat sekitar 0,13 hingga 0,2 persen. Namun, ia optimistis bahwa kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50 persen yang berlaku pada Januari hingga Februari 2025 akan mampu mengendalikan dampak inflasi tersebut.

Baca Juga :  OJK Evaluasi Kinerja 283 BPR/BPRS Se-Jawa Timur

“Meskipun ada kenaikan harga sebesar Rp2.000 per tabung, diskon tarif listrik diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi. Selain itu, dengan distribusi yang lancar dan pasokan yang mencukupi, inflasi bisa dikendalikan,” pungkasnya.(FRI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.