Penerima Permakanan Tahun Depan Turun, Khusnul Pastikan Tepat Sasaran

oleh -437 Dilihat

KILASJATIM, SURABAYA: Dana permakanan saat ini dikembalikan lagi kepada Dinas Sosial (Dinsos) di tahun depan. DPRD Surabaya dan Dinsos melakukan koordinasi agar permakanan tepat sasaran. Karena tahun depan jumlah penerima penerima permakanan untuk warga miskin yang terdiri dari lansia, disablitas dan yatim dengan 23.364 orang. Sedangkan di tahun ini jumlah penerima permakanan 33.280 orang. Artinya ada pengurangan jumlah sebanyak 9.916 orang.

Menurut Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah bahwa selisih data 9.916 orang tersebut masuk dalam kategori terlantar yang nantinya akan ditampung di Griya Werda bagi lansia dan disablitas ditampung di Kalijudan. Ia juga mengusulkan adanya revisi Perwali Nomor 17 tahun 2022 tentang perubahan ketiga atas Perwali 60 thn 2019 tentang pedoman pelaksanaan pemberian Permakanan di kota Surabaya.

“Jadi Dinsos segera melakukan klasifikasi dan pemetaan terkait data penerima permakanan terbaru,”kata Khusnul, Senin (14/11).

Ia juga meminta Dinsos untuk membuat skema percepatan pencairan anggaran permakanan bagi penyedia permakanan yang berasal daei 480 UMKM di Surabaya, agar mereka tidak perlu mencari pinjaman atau dana talangan karena permakanan diberikan setiap hari.

“Jadi perlu dilakukan skema pencairan anggaran permakanan. Karena setiap makanan dipatok harga Rp 11 ribu,” tutur Khusnul.

Selain itu anggota komisi D DPRD Surabaya Cahyo Siswo Utomo mengatakan dengan adanya perubahan anggaran dari kelurahan ke Dinsos maka pagu penerima permakanan tidak lagi terkunci seperti tahun sebelumnya.

“Jadi anggaran permakanan tahun depan sudah kembali ke Dinsos maka lebih responsif,”kata Cahyo.  Meski demikian ia mencatat selama ini anggaran permakanan sering terlambat untuk proses pencairan kepada UMKM.

“Tadi sudah dijawab (Kadinsos) bahwa urusan administrasi menjadi kendala keterlambatan pencairan,”ujar Cahyo.

Baca Juga :  Puti Guntur Soekarno Berikan Beasiswa ke 40 Anak Kader PDI Perjuangan

Sementara itu Kadinsos Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan angka yang ada saat ini (penerima permakanan) turun karena mengikuti data keluarga miskin yang di dapat dari pemerintah pusat kemudian disinkronkan lagi dengan data MBR, kemudian disinkronkan dengan check in warga dan aplikasi sayang warga.

“Artinya agar data terverifikasi dan tervalidasi. Langkah lain yang teman-teman lakukan mulai besok melakukan sinkronisasi ke RT,”kata Anna.

Bahkan ditahun depan pihaknya akan menyiapkan aplikasi agar data tersebut bisa terlihat. Tak hanya itu di aplikasi itu nantinya ada menu gizi.

“Jadi kami sudah melihat takaran itu dari gram mulai dari gizi, lauknya dan disesuaikan dengan standar harga beras,” pungkasnya. (KJ3/ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.