Pendidikan Lestari: Jawaban untuk Orang Tua di Tengah Kecanggihan Teknologi dan

oleh -644 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Di era modern yang serba cepat, tantangan bagi orang tuasemakin kompleks. Kekhawatiran akan masa depan dan pendidikan anak-anak menjadi semakin mendalam, terutama di tengah perkembangan teknologi dan perubahan global yang pesat.

Klasik bersama Center for Environmental, Social, and Governance Studies (CESGS) Universitas Airlangga Parenthink Academy mengelar seminar bertema solusi pendidikan lestari yang relevan dari masa Rasulullah hingga era modern. Acara ini berlangsung di Majapahit Hall, Lantai 5 ASEEC Tower Universitas Airlangga, Surabaya.

Sebanyak 60 peserta lebih dengan latar belakang orang tua dan calon orang tua, pimpinan dan guru sekolah islam di surabaya, serta praktisi pendidikan nonformal.

Parenthink Academy menyuguhkan tiga pembicara dengan sudut pandang agama, akademis, dan teknologi yaitu
Ketua CESGS Universitas Airlangga dan ayah dari enam anak homeschooling, Prof. Iman Harymawan
Director of SKIS (Sekolah Karakter Imam Syafi’i) Semarang dan penulis buku Pendidikan Karakter, Ustadz Abdul Kholiq Nabawiyah CEO VASCOMM dan AI Expert, Aan Setianto.

Sebagai komunitas parenting, Klasik percaya bahwa pendidikan yang lestari adalah kunci untuk membentuk generasi yang tangguh, berempati, dan siap menghadapi masa depan.

Center for Environmental, Social, and Governance Studies (CESGS) berkomitmen menjadi pusat studi di Universitas Airlangga untuk melakukan riset dan advokasi dalam bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang berkelanjutan. Konsep keberlanjutan memiliki garis benang merah yang dapat dibangun sejak dalam perjalanan mendidik anak. Melibatkan peran orangtua dari rumah dan mendekatkan anak dengan realita kehidupan.

“Kita mengajak semua orang tua yo kita bawa Parenthink ke rumah-rumah, kita tau apa yang belum diisi di sekolah harusnya orang tua yang bertanggung jawab seperti masalah Life skill, time management. Kalau dikelas- kelas di sekolah para guru mengajarkan problematika yang ada kemudian kita mengajak anak anak kita menjadi Problem Solver,” Terang prof. Iman Harymawan. (Fri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Baca Juga :  Dispendik Surabaya Siapkan 20 Ribu Seragam Baru untuk Siswa Gamis Tahun Ajaran 2023/2024

No More Posts Available.

No more pages to load.