KILASJATIM.COM, Surabaya – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa sektor pendidikan menjadi prioritas utama dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam APBN yang telah disusun, anggaran untuk pendidikan dipatok sebesar 20% dari total anggaran negara. Tahun 2024, anggaran pendidikan Indonesia tercatat mencapai Rp 519 triliun.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemerintah memandang pendidikan sebagai sektor yang sangat penting, karena berpengaruh langsung terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Selain itu, tantangan yang akan dihadapi Indonesia ke depan diperkirakan akan semakin kompleks, sehingga pendidikan menjadi kunci utama untuk mempersiapkan generasi penerus yang kompeten.
Lebih lanjut, Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah memiliki dana abadi pendidikan yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Pada akhir 2024, dana tersebut tercatat telah mencapai lebih dari Rp 140 triliun. Dana ini digunakan untuk memberikan beasiswa kepada generasi muda Indonesia agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Kita memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi, untuk sekolah di tempat yang terbaik, termasuk universitas yang paling favorit. Ini adalah salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap pendidikan,” ujar Sri Mulyani dalam unggahan video di akun Instagram @smindrawati, yang dikutip pada Jumat (3/1/2025).
Namun, Sri Mulyani juga menyayangkan bahwa meskipun anggaran pendidikan yang besar ini sudah ditetapkan, masih banyak masyarakat yang kurang menghargai pentingnya alokasi anggaran untuk sektor ini. “APBN di bidang pendidikan sebenarnya sangat bermanfaat bagi masyarakat, namun seringkali dianggap remeh atau taken for granted,” ungkapnya.
Menteri Keuangan ini menambahkan, bahwa anggaran pendidikan yang besar ini berasal dari pajak yang dibayar oleh masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk menyadari bahwa pajak yang mereka bayar turut berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. “Sering kali orang hanya melihat APBN dari sisi utang atau pajak yang dibayar, namun jarang yang melihat manfaatnya, terutama untuk sektor pendidikan,” tutup Sri Mulyani. (den)