Pemerintah Siapkan Rp 45,4 Miliar untuk Rehabilitasi Daerah Irigasi di Jatim

oleh -362 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Pemerintah terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian di Jawa Timur (Jatim) dengan memperkuat infrastruktur irigasi, terutama pada lahan pertanian yang belum memiliki fasilitas pengairan yang memadai. Data dari Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa Jatim memiliki 488.379 hektare sawah nonirigasi yang selama ini hanya mengandalkan air hujan atau sumber air alami. Dengan penguatan sarana irigasi, produktivitas lahan-lahan tersebut diproyeksikan meningkat secara signifikan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (SDA) Jatim, Baju Trihaksoro, menyatakan bahwa perhatian pemerintah pusat terhadap pertanian Jatim cukup besar. Selain memberikan subsidi pupuk, pemerintah juga memberikan bantuan berupa pengembangan infrastruktur irigasi. Menurut Baju, pada tahun 2025 Jatim akan menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 45,4 miliar dari pemerintah pusat. Dana tersebut akan digunakan untuk rehabilitasi enam daerah irigasi (DI) yang mencakup total luas 5.281 hektare. Rehabilitasi ini diharapkan mampu menambah luas tanam hingga 2.112 hektare.

Baju menegaskan pentingnya rehabilitasi jaringan irigasi untuk meningkatkan ketersediaan air di lahan sawah. Dengan suplai air yang lebih baik, Indeks Pertanaman (IP) dapat meningkat, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan produktivitas pangan. Salah satu inovasi yang akan diterapkan adalah sistem irigasi perpompaan. Sistem ini menggunakan pompa air untuk mendistribusikan air melalui saluran terbuka maupun tertutup, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pengairan di lahan pertanian.

Selain rehabilitasi daerah irigasi, pemerintah pusat juga akan merevitalisasi Kali Tanggul di Kabupaten Jember dengan anggaran sebesar Rp 7 miliar. Revitalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi sungai sebagai sumber pengairan sekaligus sebagai pengendali banjir. Baju menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jatim turut mendukung program ini dengan mengalokasikan Rp 16 miliar untuk menangani bendung pengendali sedimen di Kali Tanggul. Bendung tersebut tidak hanya berfungsi sebagai penahan banjir, tetapi juga memperkuat suplai air ke lahan pertanian di sekitarnya.

Baca Juga :  Dinkes Kota Malang Libatkan Lintas Sektor dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Baju optimistis bahwa berbagai program ini akan memberikan dampak positif bagi sektor pertanian di Jatim. Ia berharap peningkatan infrastruktur irigasi ini dapat meningkatkan produktivitas petani, mengurangi risiko gagal panen akibat kekurangan air, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Proyek ini sekaligus menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian sebagai salah satu pilar utama perekonomian Jatim. (FRI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News