Peduli Batik, Bank Indonesia Dukung Perajin Bisa Eksis Dengan Terus Berinovasi

oleh -903 Dilihat

Fashion Designer Kenamaan Banyuwangi, Isyam Syamsi

KILASJATIM.COM, Surabaya –
Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indoneia (KPw BI) Jawa Timur kembali menggelar Program Ngobrol Online Ispiratif (Ngopi) episode ke 19, Rabu (14/10/2020). Ngopi bareng media yang dilakukan secara virtual mengambil tema “Eksotisme Batik Indonesia” dengan harapan pengrajin batik di Jatim terus eksis dan berinovasi di saat pademi Covid-19.

Kepala KPW BI Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah, mengatakan, BI akan terus berusaha memberikan dukungan kepada para pengrajin batik baik itu pengrajin pemula maupun pengrajin yang sudah lama eksis menekuni usaha batik. Jawa Timur merupakan salah satu daerah di Indonesia yang terkenal dengan batiknya. Seperti Batik Gedhog dari Tuban, batik gajah oleng dan sekar jagat dari Banyuwangi,  batik parang dari Magetan,dan batik Tanjung Bumi dari Madura.

“Diharapkan para pengrajin batik terus berkarya dan berkarya, berenovasi serta juga harus bisa melihat permintaan dan peluang pasar  baik itu pasar lokal dan global,” ujar Difi Amad Johansyah kepada media melalui virtual, Rabu (14/10/2020).

Batik identik dengan wanita. Dahulu batik dikenal hanya selembar kain panjang dan di dua tahun terakhir ini Bank Indonesia bekerjasama dengan beberapa designer melalui KKI untuk membuat batik dengan beraneka motif, memadu padankan antara tenun sumba dengan batik lain menjadi suatu paduan yang indah.

“Dari beberapa designer menemui problem bahwa mereka kekurangan orang yang bisa menjahit dengan baik, ini adalah peluang yang baik. Diharapkan bahwa acara ngopi dengan tema batik ini dapat menginspirasi dan membuka kreatifitas yang banyak sekali untuk para creativepreneur,” imbuh Difi.

Pada acara “Ngopi” virtual ini BI Jatim menghadirkan narasumber Designer kondang sekaligus pengrajin batik dari Banyuwangi, Isyam Samsi, yang terkenal dengan batiknya “Gajah Oling dan Sekar jagat”. Kemudian Fonder/Owner tas dan masker batik Wulan Gandanegara dan Owner Hallo batik Hillda Sutanto pengusaha batik untuk kalangan muda dengan moderator Citra Permata.

Baca Juga :  Langkah Agresif dalam Transisi Energi, PLN Jalin 28 Kerjasama pada EBTKE Conex 2023

Salah satu pembicara “Ngopi” dari Fashion Designer Kenamaan Banyuwangi, Isyam Syamsi, seorang Fashion yang menciptakan karya batik dan sudah dipakai oleh berbagai nama san pejabat penting di negeri ini membagikan pengalamannya. Ia bermula dari hobby menggambar dan juga sering ikut lomba dari event ke event selanjutnya, siapa yang menyangka peluang tersebut membuka jalan untuk menjadi berkarier di dunia fashion kondang. Pada tahun 2015 memulai menekuni karier serta entrepreneur sebagai fashion designer hingga sekarang.

Dengan belajar pada desainer-desainer kondang seperti Almh, Mas Ramli, mentor fashion guru seperti Bang Merdi Sihombing, Mas Ali Charisma dan desainer lainnya menjadikan namanya terkenal bukan saja di Jawa Timur tetapi juga ditingkat nasional. Dan sampai saat ini terus berkarya hingga bisa menciptakan 40 batik khas Banyuwangi di antaranya Motif Batik “Gajah Oling dan Sekar Jagat”

“Pertama yang harus dimulai yakni membentuk brand yang memiliki ciri khas dan karakakter pada setiap rancangan desain. lalu perbanyak membangun relasi dan membuka diri menerima kritik saran. Kemudian meningkatkan promosi dengan sering ikut lomba maupun event fashion show. Selalu upgrade diri dan karya dengan cara mengikuti kelas, sharing diskusi tentang fashion design dengan designer senior nasional maupun internasional,” ujar Isyam.

Sementara itu Wulan Gandanegara, owner bag WG, menuturkan awal mula ia menggeluti tas dari batik. Hal ini berawal dari kecintaan terhadap batik dan belum pernah menjumpai tas batik yang cantik.

“Visi dan misi WG adalah menduniakan batik. Prospek bisnis yang sangat besar dan memiliki nilai jual yang tinggi, membuat saya gencar untuk menduniakan batik dengan berbagai produk, terutama berupa tas luxury yang dibuat dari kain wasra Nusantara seperti songket, tenun dan batik,” ujarnya.

Baca Juga :  PT Semen Baturaja Tbk Kejar Target, Fokus Penjualan Produk Terbarunya Mortar dan White Clay. 

Wulan memiliki ide untuk membuat tas batik dengan model yang cantik dan elegan. Sejak 2016, ia telah menghasilkan karya berupa tas premium batik. Namun pandemi Covid-19 berdampak terhadap produksinya. WG kemudian melakukan diversifikasi produk dengan membuat masker, scraf, twili dan baju batik

Dikesempatan yang sama, Hilda Sutanto, Owner Hello Batik menyampaikan
memiliki bisnis batik tidak selalu butuh modal yang besar. Siapapun bisa memiliki bisnis batik walaupun dari rumah.

Dimulai pada tahun 2012 yang menginginkan bisnis dari rumah, Hilda merintis usahanya melalui online (dropship). Serta segmen pasar ditujukan ke semua orang penggemar fashion dan pecinta batik yang dikemas menjadi lebih trendy dan dengan model yang up to date dan nyaman dipakai. Hello batik mempunyai garmen maker di Solo, Surabaya, Pekalongan dan Bandung. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.